Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - Sebagian orang mengkonsumsi vitamin C telah untuk melawan flu. Namun, banyak juga orangtua yang juga memberikan asupan vitamin C pada anak-anak demi meningkatkan daya tahan tubuh.
Tapi tahukah Anda, vitamin C sangat penting untuk kesehatan anak, bukan untuk mencegah flu, melainkan untuk mencegah penyakit kudis di masa pertumbuhan anak?
Baca Juga: Ini makanan yang bisa meningkatkan imun tubuh
Vitamin C yang juga dikenal sebagai asam askorbat, adalah vitamin yang ditemukan dalam sumber makanan tertentu, seperti buah jeruk, buah beri, kentang, dan paprika.
Vitamin C bermanfaat penting dalam pembentukan:
1. Kolagen, pembuluh darah, tulang rawan, dan otot, sehingga membantu menjaga integritas banyak jaringan tubuh, termasuk kulit.
2. Neurotransmitter, bahan kimia yang penting untuk pensinyalan dalam sistem saraf.
3. Carnitine, bahan kimia yang mendukung transportasi dan pemecahan asam lemak untuk menghasilkan energi.
Selain itu, vitamin C sangat penting untuk pemeliharaan kesehatan tubuh secara keseluruhan, yang manakonsentrasi tinggi terlihat dalam sel-sel kekebalan tubuh.
Ini meningkatkan kemungkinan bahwa vitamin C adalah agen penambah kekebalan tubuh, meskipun bagaimana mekanismenya belum diketahui secara jelas.
Apa efeknya jika kekurangan vitamin C?
Diagnosis kekurangan vitamin C memerlukan tes darah khusus, tetapi kondisi utama kekurangan vitamin C dikenal adalah gejala penyakit kudis, seperti memar, gusi berdarah, dan kelelahan.
Baca Juga: Ini Kebiasaan yang bisa menurunkan imun tubuh
Scurvy atau penyakit kudis ditemukan oleh orang Mesir kuno, penyebab utama kematian selama perjalanan kapal panjang di era revolusi industri. Karena vitamin C penting untuk pembentukan kolagen, gejala penyakit kudis berhubungan dengan pengendapan kolagen yang tidak tepat, protein struktural utama yang ditemukan di kulit dan jaringan ikat lainnya.
Orang dengan penyakit kudis biasanya memiliki bintik-bintik cokelat kecil pada kulit, pengerasan kulit, penebalan gusi, dan pendarahan dari selaput lendir.
Mereka juga mungkin merasa lemah atau tidak nyaman, perubahan emosional, penyembuhan luka yang buruk, nyeri tulang, dan pada tahap akhir berisiko penyakit kuning, keterlibatan saraf, dan kejang-kejang.
Kekurangan vitamin C jarang terjadi pada anak-anak di negara maju, kecuali mereka memiliki malabsorpsi usus yang parah atau praktik diet yang buruk yang menghindari sumber vitamin C.
Penyakit kudis masih terlihat di negara berkembang, karena terkait dengan kekurangan gizi. Masalahnya tubuh manusia tidak dapat membentuk atau memproduksi vitamin C, sehingga tubuh tergantung pada sumber-sumber vitamin C dari luar, seperti tomat, paprika, brokoli, dan kiwi, yang merupakan sumber vitamin C terbaik.
Vitamin C juga tersedia sebagai suplemen oral, tetapi sumber vitamin yang dijual bebas harus diteliti dengan baik sebelum dikonsumsi secara rutin.
Seperti dilansir dari cleveland clinic, fungsi utama mengoptimalkan asupan vitamin C pada anak sebenarnya bukan untuk pencegahan flu, melainkan untuk mencegah penyakit kudis, terutama pada anak-anak berisiko, seperti mereka yang kekurangan gizi, memiliki pilihan makanan yang terbatas atau berisiko malabsorpsi.
Banyak penelitian yang telah membahas mengenai manfaat vitamin C dalam mencegah flu biasa. Topik ini telah diteliti secara luas, dan hampir semua bukti menunjukkan bahwa vitamin C tidak mencegah atau membantu mengobati flu biasa.
Secara keseluruhan, vitamin C adalah nutrisi penting yang kemungkinan memiliki efek meningkatkan kekebalan tubuh, dan tampaknya aman untuk dikonsumsi sebagai suplemen.
Namun jika orangtua tetap memilih untuk memberikan vitamin C kepada anaknya untuk mengurangi durasi flu, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dulu mengenai hal ini.
Baca Juga: Ini buah dan sayur yang mengandung vitamin c tinggi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Asupan Vitamin C pada Anak Bukan untuk Mencegah Flu",
Editor : Bestari Kumala Dewi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News