Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari
Selain penggunaan masker, penerapan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta tidak menyentuh wajah sebelum melakukan cuci tangan juga penting untuk dilakukan.
Sebelumnya, Anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengatakan, penularan Covid-19 lewat udara berpotensi terjadi di ruangan dengan setting tertutup.
Ruangan dengan setting tertutup itu antara lain transportasi umum, pusat perbelanjaan, perkantoran dan restoran dengan sistem ventilasi buatan.
"Sebagai virus pernafasan, kita tidak bisa mengabaikan potensi penularan lewat airborne (udara)," ujar Mahardika dalam talkshow yang digelar secara daring bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Jumat (10/7).
Baca Juga: Menggunakan masker saat bersepeda atau lari punya manfaat, lo, ini penjelasannya
"Biasanya, terjadi (penularan) di setting ruang tertutup. Misalnya bus, pusat perdagangan, perkantoran atau restoran yang pakai ventilasi buatan atau ber-AC," kata dia.
Mahardika mengatakan, droplet tidak hanya berukuran besar atau macrodroplet. Namun, ada juga droplet yang berukuran lebih kecil microdroplet. Microdroplet yang dikeluarkan orang terinfeksi Covid-19 inilah yang berpeluang menjadikan penularan lewat udara secara aerosol atau partikel kecil cair atau padat yang ada di udara.
"(Penularan) berpotensi bukan hanya secara macrodroplet pada saat kita batuk dan bersin, tapi juga microdroplet yang berpeluang terjadi secara aerosol," pungkas dia. (Dian Erika Nugraheny)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gugus Tugas: Masker Jadi Kunci Cegah Penularan Covid-19 Lewat Udara".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News