kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini jenis bahan yang direkomendasikan untuk membuat masker kain


Senin, 06 April 2020 / 15:49 WIB
Ini jenis bahan yang direkomendasikan untuk membuat masker kain
ILUSTRASI. Warga binaan menyelesaikan pembuatan masker berbahan kain perca di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (23/3/2020). Masker buatan warga binaan tersebut untuk dibagikan kepada petugas dan warga binaan lainnya sebagai ben


Sumber: Kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Pemerintah menghimbau masyarakat menggunakan masker kain saat beraktivitas di luar ruangan. Himbauan ini berlaku untuk semua orang termasuk orang yang sehat. 

Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona. Secara khusus, dianjurkan agar masyarakat memilih masker tiga lapis. 

Baca Juga: Ini waktu yang paling baik untuk bayi berjemur

Ketua Tim Pakar Percepatan Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan, masker tiga lapis efektif untuk menangkal virus. Namun, belum dijelaskan lebih rinci seperti apa masker tiga lapis yang dimaksud. 

Sejalan dengan itu, masyarakat memproduksi dan menjual masker kain sebagai alternatif masker bedah yang semakin langka di pasaran. Salah satu jenis paling umum adalah masker dengan dua lapis kain dan bagian tengah bisa dilapis oleh tisu sebagai filter. 

Jika kamu bingung memilih kain yang tepat, Kepala anestesiologi di Wake Forest Baptist Health, Dr. Scott Segal yang kini tengah mempelajari masker buatan rumahan memberikan saran. 

Dia menyebut, langkah pertama adalah merentangkan kain yang akan digunakan menghadap ke arah cahaya.  Jika cahaya menembus dengan mudah melalui serat kain, dan kamu hampir bisa melihat serat-seratnya, artinya itu bukan bahan yang bagus digunakan untuk membuat masker. 

"Jika itu adalah tenunan yang lebih padat dengan bahan yang lebih tebal dan tidak terlalu banyak cahaya menembus, artinya bahan itu bisa kamu gunakan." Saran ini diungkapkan Segal seperti dikutip laman NY Times. 

Baca Juga: Anies wajibkan warga Jakarta gunakan masker kain saat di luar rumah

Meskipun kemampuan menyaring partikel dari masker rumahan sepertinya rendah, namun kebanyakan dari kita --yang hanya berdiam di rumah, sebetulnya tidak terlalu membutuhkan level perlindungan tinggi, seperti yang dibutuhkan para tenaga kesehatan. 

Hal yang perlu diingat adalah, penutup wajah apa pun akan lebih baik daripada wajah tidak ditutup sama sekali. Terlebih jika Anda sebetulnya sudah terinfeksi virus, namun tidak mengetahuinya. 

Jika memungkinkan, Segal menyarankan agar Anda menggunakan kain katun quilting. Sebab, quilting cenderung memiliki kualitas yang lebih baik dan serat yang rapat. 

Saran ini juga didasari sebuah studi yang dilakukan di Wake Forest Institute for Regenerative Medicine. Dari studi yang dilakukannya disimpulkan, masker buatan rumahan mempunyai kemampuan menyaring cukup baik, dalam pengujian tingkat penyaringannya mencapai 70-79 persen. 

Jika ingin membuatnya sendiri, disarankan untuk menggunakan dua lapis katun quilting berkualitas yang dilapis kembali pada bagian dalam dengan flanel atau lapisan katun lainnya. 

Memanfaatkan segala jenis kain Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB berharap pihak pemerintah dapat merinci mengenai masker tiga lapis yang dimaksud. Sebab, efektivitas setiap jenis masker sebetulnya perlu dipelajari kembali.

"Prinsipnya kain pun sebenarnya masih bisa kita gunakan untuk mencegah droplet, yang disarankan yang seperti apa, itu mesti diklarifikasi," kata Ari saat dihubungi, Senin (6/4/2020). 

Ari mengingatkan kembali tujuan memakai masker adalah agar tidak menularkan kepada orang lain, bukan untuk mencegah tertular. Masker bedah dengan lapisan hidrofobik di luar, dan hidrofilik di dalam, adalah jenis masker yang ideal. 

Namun, jenis kain seperti apa pun yang kita miliki di rumah sebetulnya bisa dimanfaatkan untuk menjadi masker. "Kalau yang ada kain? Kain lebih bisa mencegah penularan kepada orang lain daripada tidak pakai apa-apa," kata dia. 

"Sama seperti etika batuk menggunakan sapu tangan dan memiringkan lengan ke atas. Intinya, ketika batuk atau bersin tidak menularkan pada orang lain." Ari menambahkan, ketika semua orang memakai masker akan relatif lebih aman daripada hanya sebagian saja yang mengenakan masker, namun masih ada yang tidak memakai masker. 

Sebab mereka yang tidak memakai masker bisa saja mengeluarkan droplet dan menularkan orang lain. "Dengan kondisi jumlah pasien sudah tinggi, caranya Anda melindungi saya, saya melindungi anda. Makanya harus sepakat semua pakai masker," lanjut dia. 

Di samping itu, ingatlah bahwa pembatasan fisik (physical distancing) dan mencuci tangan merupakan hal paling penting harus kita terapkan, demi mencegah penularan virus corona.

Baca Juga: Begini gejala awal terjangkit virus corona dari hari ke hari

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bikin Masker Sendiri, Bahan Apa yang Harus Dipilih?", https://lifestyle.kompas.com/read/2020/04/06/121026620/bikin-masker-sendiri-bahan-apa-yang-harus-dipilih?page=all#page2.
Penulis : Nabilla Tashandra
Editor : Glori K. Wadrianto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×