kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,91   8,27   0.89%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Gejala Tekanan Darah Rendah yang Tidak Boleh Disepelekan


Rabu, 20 April 2022 / 10:00 WIB
Ini Gejala Tekanan Darah Rendah yang Tidak Boleh Disepelekan


Sumber: Kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan darah rendah sama bahayanya dengan darah tinggi. Ini gejala darah rendah yang umum dialami seseorang, salah satunya kepala pusing.  

Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah kondisi tubuh ketika tekanan darah mencapai 90/60 mmHg atau lebih rendah.

Baca Juga: Efektif Menurunkan Berat Badan, Ini Manfaat Pare untuk Kesehatan  

Angka 90 mmHg menunjukkan tekanan sistolik, yakni tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. 

Sedangkan, angka 60 mmHg menunjukkan tekanan diastolik, yaitu tekanan saat jantung relaksasi dan menerima darah yang kembali dari seluruh tubuh. 

Sama seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi, tekanan darah rendah adalah kondisi yang tak baik jika dibiarkan begitu saja. 

Bagi banyak orang, tekanan darah rendah yang tidak normal dapat menyebabkan pusing dan pingsan. Sementara, dalam kasus yang parah, tekanan darah rendah bisa mengancam jiwa. 

Deteksi dini gejala darah rendah bisa menjadi upaya untuk mendukung pengobatan dan kesembuhan. 

Gejala darah rendah

Melansir Mayo Clinic, bagi sebagian orang, tekanan darah rendah menandakan adanya masalah yang mendasarinya. 

Hal ini bisa jadi benar terutama jika tekanan darah turun secara tiba-tiba atau disertai dengan sejumlah tanda. 

Berikut gejala darah rendah yang perlu diwaspadai: 

  • Pusing atau kepala terasa ringan seolah-olah ingin pingsan 
  • Pingsan 
  • Penglihatan kabur atau memudar 
  • Mual 
  • Kelelahan 
  • Kurang konsenterasi 

Sementara itu, hipotensi ekstrim dapat mengakibatkan syok, kondisi yang mengancam jiwa. 

  • Tanda dan gejala syok yang baik diketahui di antaranya meliputi: 
  • Kebingungan, terutama pada orang tua 
  • Kulit dingin, lembap, dan pucat 
  • Napas cepat dan dangkal 
  • Denyut nadi lemah dan cepat  

Lantas, kapan harus ke dokter?

Jika Anda merasakan tanda atau gejala darah rendah, sebaiknya jangan ragu untuk dapat menemui dokter karena kondisi itu bisa menunjukkan masalah kesehatan yang lebih serius. 

Dokter bisa membantu menemukan pengobatan yang terbaik untuk darah rendah Anda. 

Sementara, apabila Anda sampai mengalami tanda atau gejala syok, sangat disarankan untuk segera mencari bantuan medis darurat. 

Sedangkan, jika Anda secara konsisten memiliki pembacaan tekanan darah rendah tetapi merasa baik-baik saja, dokter kemungkinan hanya akan memantau Anda selama pemeriksaan rutin. 

Diagnosis darah rendah

Merangkum WebMD, tujuan pengujian tekanan darah rendah adalah untuk menemukan penyebabnya. 

Selain mencatat riwayat kesehatan Anda, melakukan pemeriksaan fisik, dan mengukur tekanan darah Anda, dokter Anda mungkin merekomendasikan hal-hal berikut: 

1. Tes darah 

Ini dapat memberikan informasi tentang kesehatan Anda secara keseluruhan serta apakah Anda memiliki gula darah rendah (hipoglikemia), gula darah tinggi (hiperglikemia atau diabetes), atau jumlah sel darah merah yang rendah (anemia), yang semuanya dapat menyebabkan tekanan darah lebih rendah dari normal.  

2. Elektrokardiogram (EKG) 

Selama tes tanpa rasa sakit dan non-invasif ini, tempelan lembut dan lengket (elektroda) dipasang pada kulit dada, lengan, dan kaki Anda. Tempelan tersebut akan mendeteksi sinyal listrik jantung Anda sementara mesin merekamnya di atas kertas grafik atau menampilkannya di layar. 

EKG yang dapat dilakukan di ruang pemeriksaan dokter dapat mendeteksi ketidakteraturan dalam ritme jantung Anda, masalah struktural di jantung Anda, dan masalah dengan suplai darah dan oksigen ke otot jantung Anda. 

Itu juga dapat mengetahui apakah Anda mengalami serangan jantung atau pernah mengalaminya di masa lalu. 

3. Tes kemiringan tegak lurus 

Jika Anda memiliki tekanan darah rendah saat berdiri atau dari sinyal otak yang salah (hipotensi yang dimediasi secara saraf), tilt table test atau tes kemiringan tegak lurus dapat mengevaluasi bagaimana tubuh Anda bereaksi terhadap perubahan posisi. 

Selama tes, Anda akan diminta berbaring di atas meja yang dimiringkan untuk mengangkat bagian atas tubuh Anda yang mensimulasikan gerakan dari horizontal ke posisi berdiri.(Irawan Sapto Adhi) 

Baca Juga: Begini Cara Mengontrol Kadar Kolesterol Selama Puasa

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Gejala Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×