Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari biasanya.
Hemoglobin diperlukan untuk membawa oksigen dalam darah dan ketika seseorang tidak memiliki cukup hemoglobin, akan terjadi penurunan kapasitas darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh.
Baca Juga: 6 Manfaat Kismis yang Kaya Mineral, Bisa Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Akibatnya, seseorang akan mengalami gejala seperti kelelahan, kelemahan, pusing dan sesak napas, dan lain-lain.
Mengutip laman WHO, anemia adalah masalah kesehatan masyarakat global yang serius yang terutama mempengaruhi anak-anak dan wanita hamil.
WHO memperkirakan bahwa 42 persen anak kurang dari 5 tahun dan 40 persen wanita hamil di seluruh dunia menderita anemia.
7 Gejala Anemia
Tanda dan gejala anemia bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan anemia.
Bahkan dalam beberapa kasus, seseorang mungkin tidak akan mengalami gejala.
Dilansir dari Mayoclinic, beberapa tanda dan gejala anemia yang umum adalah sebagai berikut:
- Sering merasa kelelahan dan lemah
- Kulit pucat atau kekuningan
- Detak jantung tidak teratur
- Sesak napas
- Pusing atau sakit kepala
- Sakit dada
- Tangan dan kaki dingin
Pada awalnya, anemia bisa sangat ringan sehingga Anda tidak menyadarinya. Tetapi seiring anemia yang dialami memburuk, gejalanya juga ikut memburuk.
Komplikasi yang dapat disebabkan anemia
Anemia bisa menyebabkan masalah yang lebih buruk jika tidak segera diobati.
Beberapa komplikasi yang disebabkan anemia antara lain sebagai berikut:
- Kelelahan ekstrim. Kondisi anemia berat dapat membuat seseorang sangat lelah sehingga tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal.
- Komplikasi kehamilan. Wanita hamil dengan anemia defisiensi folat lebih mungkin mengalami komplikasi seperti kelahiran prematur.
- Masalah jantung. Anemia dapat menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur (aritmia).
- Saat seseorang mengalami anemia, jantung Anda memompa lebih banyak darah untuk menutupi kekurangan oksigen dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan pembesaran jantung atau gagal jantung.
- Kematian. Beberapa anemia bawaan, seperti anemia sel sabit, dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
- Kehilangan banyak darah dengan cepat menyebabkan anemia akut yang parah dan bisa berakibat fatal.
Penyebab anemia
Penyebab anemia yang paling umum adalah kekurangan nutrisi, zat besi, kekurangan folat, vitamin B12 dan A.
Selain itu bisa juga disebabkan oleh hemoglobinopati dan penyakit menular seperti malaria, tuberkulosis, HIV dan infeksi parasit.
Dilansir dari laman HealthDirect, anemia paling sering disebabkan oleh kekurangan zat besi, yang disebabkan karena beberapa alasan:
- Kurang mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi.
- Zat besi penting untuk produksi sel darah merah.
- Tubuh tidak dapat menyerap zat besi dari makanan. Beberapa kondisi kesehatan memengaruhi seberapa banyak zat besi yang dapat diserap dari perut dan usus, seperti penyakit celiac.
- Mengalami kondisi yang menyebabkan kehilangan darah. Wanita berisiko lebih tinggi mengalami anemia karena menstruasi.
- Orang dengan kondisi seperti penyakit radang usus, kolitis ulseratif atau ulkus gastrik juga dapat mengalami anemia akibat pendarahan di lambung atau usus.
- Donor darah yang berlebihan juga dapat menyebabkan seseorang berisiko terkena anemia.
- Seseorang yang memiliki penyakit bawaan atau penyakit sumsum tulang, termasuk talasemia.
- Beberapa penyakit kronis seperti penyakit ginjal kronis dan gagal jantung juga dapat menyebabkan anemia.
- Beberapa wanita mengalami anemia selama kehamilan karena meningkatnya kebutuhan zat besi selama kehamilan.
- Terkadang anemia disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 – ini dikenal sebagai anemia pernisiosa.
Baca Juga: 4 Efek Samping Sering Sembelit yang Tidak Boleh Disepelekan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Gejala Anemia yang Sering Tidak Disadari",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News