Sumber: Grid | Editor: Yudho Winarto
Selain itu urin juga dapat bereaksi dengan disinfektan untuk menghasilkan produk samping bernama DPS
Nah, DPS inilah yang dapat menyebabkan iritasi pada mata dan sistem pernapasan.
“Masih banyak pemahaman keliru di kalangan pencinta renang bahwa berkemih di kolam renang bisa diterima karena tidak berbahaya,” ujar Ernest R. Blatchley dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.
“Padahal, sudah banyak peringatan di tempat di sekitar kolam untuk menjaga kebersihan kolam,” tambah profesor yang penelitiannya tentang bahaya berkemih di kolam renang pernah dipublikasikan di jurnal Enviromental Science & Technology itu.
Di sisi lain, seorang dosen Sekolah Ilmu Teknologi Poiteknik Ngee Ann, Singapura, Selvadurai Sathananthan, berhasil mengembangkan teknologi pengolahan air yang sudah dirancangnya lebih dari satu dekade.
Tidak hanya air liur dan air seni, alat ini juga mampu mengukur partikel padat lainnya, seperti kotoran, daun, perban, dan kadang kecoak.
Selain itu, terlalu banyak kandungan amonia (senyawa kimia berupa gas dengan bau tajam yang khas dan dapat merusak kesehatan) di kolam renang dapat menimbulkan masalah pernapasan dan iritasi mata.
"Sumber utama amonia di kolam renang sebenarnya dibawa oleh perenang. Dari kencing mereka, kotoran tubuh, dan cairan lendir yang sangat berkontribusi terhadap peningkatan amonia," kata Sathananthan seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (13/11).
Jadi, bagi Anda yang terkadang memilih kencing di kolam renang daripada pergi ke toilet, hentikan sekarang juga karena bisa membahayakan banyak orang termasuk Anda sendiri.
Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul Berbahaya! Kandungan Urine di Kolam Renang Umum Setara dengan 20 Galon: Jantung, Paru-paru dan Syaraf Bisa Rusak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News