Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketahui bahaya menelan permen karet bagi kesehatan. Konsumsi permen karet setiap hari bisa menjadi kegemaran bagi sebagian orang.
Permen karet merupakan sejenis permen yang terbuat dari bahan dasar seperti gum atau getah alami, gula, sirup jagung, pengisi, dan berbagai perasa dan pewarna.
Makanan ini memiliki tekstur yang kenyal dan elastis, yang memungkinkan pengunyah untuk mengunyahnya selama periode waktu yang lebih lama daripada permen biasa.
Efek dari mengunyah permen karet adalah merangsang produksi air liur dalam mulut. Air liur ini membantu proses pencernaan dan menjaga kesehatan gigi dan gusi.
Baca Juga: 7 Tips dan Cara Berhenti Merokok yang Efektif Dilakukan untuk Hidup Sehat
Selain itu, mengunyah permen karet juga dapat memberikan sensasi menyegarkan dan mengurangi rasa lapar atau keinginan untuk mengemut makanan.
Namun, ada beberapa bahaya jika menelan permen karet. Meskipun permen karet umumnya tidak berbahaya jika ditelan dalam jumlah kecil, menelan permen karet dalam jumlah yang lebih besar atau secara terus-menerus dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Kandungan gula yang tinggi pada permen karet bisa saja berdampak buruk pada kesehatan gigi dan mulut.
Selain itu, anak-anak yang konsumsi permen karet perlu berhati-hati untuk tidak menelannya. Hal ini berkaitan dengan instruksi makan permen karet yang harus buang dan tidak ditelan.
Baca Juga: Kerap Buang Angin Terus-Menerus? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Berikut ini bahaya menelan permen karet bagi kesehatan dilansir dari Mayo Clinic dan Kidshealth.
Bahaya menelan permen karet
Beberapa bahaya yang mungkin terjadi jika menelan permen karet adalah:
1. Pencernaan yang terganggu
Permen karet yang ditelan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung, gas, atau konstipasi. Ini disebabkan oleh fakta bahwa tubuh manusia tidak dapat mencerna bahan dasar permen karet seperti gum secara efisien.
2. Penyumbatan usus
Apabila seseorang secara tidak sengaja menelan permen karet dalam jumlah yang besar atau terus-menerus, dapat terjadi penumpukan permen karet di saluran pencernaan dan menyebabkan penyumbatan usus.
Hal ini terutama berlaku untuk anak-anak yang lebih rentan menelan permen karet tanpa sadar.
3. Risiko tersedak
Nah, bahaya dari permen karet tertelan yang tidak sengaja oleh anak-anak atau orang dewasa bisa terjadi risiko tersedak. Permen karet yang tertelan dapat menyebabkan sumbatan saluran pernapasan dan memerlukan tindakan medis segera.
Segera hubungi tenaga kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis.
4. Gangguan penyerapan nutrisi
Selain itu, bahaya menelan permen karet bisa saja mengganggu penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Hal ini berkaitan dengan permen karet yang mengikat beberapa nutrisi dan mencegah penyerapan mereka oleh tubuh.
Saat tidak sengaja menelan permen karet
Umumnya, permen karet yang tertelan akan melewati saluran pencernaan dan dikeluarkan melalui proses alami tubuh tanpa menyebabkan masalah serius.
Namun, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
- Tetap tenang: Jangan panik atau khawatir berlebihan. Menelan permen karet dalam jumlah kecil biasanya tidak berbahaya.
- Minum air: Minum air putih atau cairan lainnya dapat membantu memfasilitasi pergerakan permen karet melalui saluran pencernaan. Ini juga dapat membantu meredakan kekhawatiran Anda.
- Makan makanan berserat: Konsumsi makanan berserat seperti sayuran, buah-buahan, atau roti gandum dapat membantu memperlancar pergerakan usus dan membantu permen karet keluar dari tubuh.
- Perhatikan gejala yang tidak biasa: Jika Anda mengalami gejala yang mencemaskan seperti nyeri perut yang berat, mual berlebihan, atau kesulitan menelan, segera hubungi dokter
Untuk menghindari bahaya tersebut, disarankan untuk tidak menelan permen karet secara sengaja.
Saat terjadi gejala yang mencemaskan atau terdapat kesulitan menelan, segera hubungi profesional medis untuk mendapatkan bantuan dan nasihat yang tepat.
Demikian beberapa informasi terkait bahaya menelan permen karet yang tidak disengaja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News