Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada bulan Ramadan, ibu menyusui sering dilanda kekhawatiran terkait kecukupan produksi ASI yang dibutuhkan buah hati. Padahal hal ini bisa diatasi dengan melakukan sejumlah persiapan, sehingga walaupun tengah berpuasa namun kualitas dan kuantitas ASI yang diproduksi tetap terjaga.
Dokter spesialis anak sekaligus konselor laktasi dr. Wiyarni Pambudi, menyampaikan bahwa setidaknya ada empat kondisi yang bisa memicu produksi ASI. Pertama, ibu dan bayi harus melakukan kontak kulit ke kulit sesering mungkin karena hal tersebut sangat merangsang produksi ASI.
“Cara menyusui yang optimal justru dimulai di 1-7 hari awal bayi lahir. Di rumah sakit sebaiknya ibu dan bayinya tidak dipisahkan sehingga bisa sering melakukan kontak kulit ke kulit. Dengan begitu si ibu bisa mendapat stimulasi untuk memproduksi ASI dan bayi bisa mendapatkan ASI setiap saat ingin menyusu,” kata dia dalam webminar bertajuk FESTIVAL 100% ASIMOR.
Baca Juga: Bisa membantu diet, ini manfaat lain dari kolang kaling
Kedua, suami dan keluarga harus bisa membantu menciptakan suasana nyaman dan bahagia bagi ibu secara fisik dan psikis. Karena dengan pikiran yang rileks dan fisik yang sehat maka tubuh akan percaya diri dan lancar memproduksi ASI.
“Seorang ibu yang bahagia, hormon oksitosinnya tinggi. Hal tersebut memperlancar keluarnya ASI. Hal itu harus diimbangi dengan menyusui si bayi sehingga hormon prolaktin yang memproduksi ASI juga bisa tetap tinggi. Tidak benar itu kebiasaan menyusui secara terjadwal, karena itu hanya akan menghambat produksi ASI,” kata dr. Wiyarni.
Ketiga, sang ibu dan orang-orang di sekitarnya harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai ASI. Sehingga tahu apa yang harus dilakukan selama proses menyusui. Keempat, menjaga nutrisi yang cukup bagi tubuh di bulan puasa sehingga jumlah dan kualitas ASI yang diproduksi tetap baik. Kalau perlu, ibu menyusui juga bisa mengonsumsi suplemen tambahan untuk menjaga produksi ASI.
Menurut Head of Marketing Consumer Health Dexa Irene Dwi Sari, Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) degan para saintis melakukan penemuan terkini dan telah melakukan serangkaian pengujian dan memprosesnya dengan teknologi modern tanaman katuk, torbangun, serta ikan gabus dalam herba Asimor sebagai suplemen untuk ibu menyusui yang merupakan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI).
Baca Juga: Jika konsumsi daun sirsak secara rutin, ini manfaat yang bisa didapat
Dia bilang, kandungan Asimor yang berperan sebagai makanan pelancar ASI yang terdiri dari daun katuk, memberikan peningkatan signifikan dalam ekspresi gen prolaktin dan oksitosin, yaitu hormon yang berperan penting dalam proses menyusui sehingga membuat produksi ASI melimpah.
Sementara daun Torbangun dapat meningkatkan sel epitel dan metabolisme kelenjar susu sehingga ASI meningkat 65% tanpa mengubah kualitas gizi susu dan manfaat Ikan Gabus dapat meningkatkan hormon prolaktin dan oksitosin, sehingga produksi ASI meningkat, mempercepat penyembuhan setelah operasi caesar, mempercepat pemulihan dan kekuatan wanita pasca melahirkan serta dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
“Tidak hanya melalui penelitian di hulu, di hilir setelah produk itu jadi dan akan dipasarkan, kami juga telah melakukan pengujian di sejumlah ibu menyusui. Dari hasil ini diperoleh bahwa 8 dari 10 ibu menyusui merasakan peningkatan volume ASI dalam 2-3 hari setelah 2 minggu konsumsi. Selain itu, 50% ibu menyusui menghasilkan ASI 75 - 120 ml sekali pompa. Dalam dua minggu, 25% dari ibu menyusui menyatakan bahwa terjadi penurunan durasi pompa ASI dari rata-rata 30 menit di minggu pertama, menjadi rata-rata 20 menit di minggu kedua setelah mengkonsumsi Herba Asimor,” jelas Irene.
Baca Juga: Bisa untuk menurunkan berat badan, ini daftar manfaat omega 3
Ia melanjutkanm manfaat produk ASI booster Asimor yang diperoleh lainnya adalah kualitas tidur bayi terlihat membaik secara signifikan, terutama di minggu kedua. Bahkan, sebagian besar bayi buang air kecil atau pipis lebih dari enam kali sehari dan angka tersebut meningkat dari 52% menjadi sekitar 82%.
“Dengan sejumlah manfaat tersebut, penggunaan asi booster herba Asimor ternyata tidak hanya memberikan manfaat bagi bayi dan produksi ASI,” terang Irene.
Selanjutnya: 6 Juta bulk vaksin Sinovac dan 482.400 dosis vaksin Sinopharm tiba di Jakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News