kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingin sehat tapi malas olahraga? Coba cara ini


Selasa, 07 Januari 2020 / 14:31 WIB
Ingin sehat tapi malas olahraga? Coba cara ini
ILUSTRASI. Warga beraktivitas saat hari bebas kendaraan di kawasan Bunderan Hotel Indonesia Jakarta, Minggu (24/6).


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Resolusi untuk melakukan olahraga termasuk ke dalam daftar 10 target kebanyakan orang di awal tahun dan biasanya resolusi ini berhenti dilakukan di bulan Februari. Hal ini karena mereka menetapkan sesuatu yang berbeda jauh dengan kebiasaan sehari-hari sebelumnya.

Jika di bulan Desember kita banyak bermalas-malasan, maka kita akan merasa tersiksa jika di awal tahun harus ke gym atau jogging setiap jam 6 pagi. Salah satu cara untuk menyiasati aktivitas fisik selain berolahraga sebenarnya banyak. Perawat yang melakukan riset tentang olahraga, Libby Richard dari Purdue University, menyarankan aktivitas yang bermanfaat untuk seluruh bagian tubuh. 

Manfaat dari aktif bergerak akan dirasakan setiap sistem dalam tubuh. Misalnya saja, kualitas tidur menjadi lebih baik, memiliki lebih banyak energi, suasana hati yang lebih baik, dapat berpikir lebih jernih, dan mengingat lebih baik.

Baca Juga: Generasi milenial sudah mulai menghadapi masalah tekanan darah tinggi

Selain itu, tulang akan menjadi lebih kuat, tubuh kita juga merespons insulin dengan lebih baik sehingga dapat menurunkan risiko diabetes. Secara signifikan, kita pun akan mengurangi risiko kanker. Intinya, jika kamu ingin hidup sehat, kamu harus aktif bergerak.

“Mengucapkan memang lebih gampang daripada melakukan,” kalimat ini mungkin terlintas di pikiran kita. Nyatanya, aktivitas fisik memang lebih mudah dari yang kita pikirkan. Cukup menambahkan sedikit aktivitas fisik untuk bergerak dalam rutinitas harian.

Misalnya melakukan jalan cepat selama 20 menit. Hal tersebut memberikan manfaat kesehatan yang mirip dengan berlari dan mungkin lebih banyak manfaat sosial. Risiko cedera pun jauh lebih rendah.

Baca Juga: Ahmad Hasyim, penyembuh luka akibat diabetes lewat Pedis Care

Aktivitas tersebut dapat dilakukan dimana saja, seperti di lingkungan rumah, kantor, dan lainnya. Kita bisa berjalan sehari sekali selama 22 menit atau sehari dua kali dengan masing-masing waktu 11 menit. Terlihat sederhana tapi secara total kita sudah aktif bergerak lebih dari 150 menit per minggu.

Tak kalah penting adalah mengurangi waktu duduk. Jika kamu telah merasa cukup olahraga, duduk selama sisa hari dapat merusak manfaat dari latihanmu. Bagi Anda yang belum siap untuk berjalan cepat selama 2,5 jam setiap minggu, mengurangi waktu duduk akan menjadi tujuan awal yang bagus.

Menetapkan tujuan lain




TERBARU

[X]
×