kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,64   -17,87   -1.91%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingat, gigi putih belum tentu sehat


Kamis, 15 September 2016 / 09:48 WIB
Ingat, gigi putih belum tentu sehat


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Gigi yang nampak putih belum tentu bersih dan sehat. Sebab kuman penyebab masalah mulut tak bisa dilihat begitu saja dengan mata.

Ahli kesehatan gigi, Eva Fauziah menjelaskan kalau gigi putih bersih bukan patokan gigi yang sehat. Sebab kuman penyebab masalah gigi tak berwarna dan tak terlihat oleh mata.

Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia Cabang Jakarta ini mencontohkan masalah plak yang kerap dialami masyarakat Indonesia. Plak atau yang lebih dikenal sebagai jigong tak berwarna dan bisa menempel pada gigi tanpa disadari oleh pemiliknya.

Plak adalah lapisan lunak bakteri dan sisa makanan yang melekat pada permukaan gigi. Satu gram plak mengandung sekitar 100 miliar bakteri.

Jika dibiarkan, timbunan plak akan mengeras dan membentuk karang gigi. Akibatnya pasukan bakteri tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah gigi dan gusi, misalnya radang gusi.

Pada kasus yang lebih ekstrem, gigi bisa copot sendiri akibat dikerjai oleh bakteri. Semua bisa terjadi meski gigi terlihat putih bersih.

“Cara mudah mengetahui keberadaan plak bisa dengan mengorek permukaan gigi dengan ujung kuku. Jika terdapat semacam lapisan putih menempel di kuku, itu yang disebut plak,” papar Eva dalam Media Briefing Preliminary Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2016 di Jakarta.

Untuk itu, lanjut Eva, tiap orang perlu membersihkan dan memeriksakan gigi secara rutin ke dokter gigi. Meski giginya sudah terlihat putih bersih dan terawat.

(Michael Metekohy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×