Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi
Tim mengarahkan aliran partikel reaktif mendekati suhu kamar ke permukaan yang terkontaminasi, memaparkannya ke arus listrik, atom dan molekul bermuatan (ion), dan radiasi UV.
Dikutip dari BGR, 12 November 2020, campuran plasma dingin diuji terhadap enam permukaan yang terkontaminasi, termasuk karton, kulit bola, plastik, logam, dan bahan kain katun dari masker wajah.
Virus tidak aktif setelah 30 detik, dan plasma menghancurkan virus dalam waktu tiga menit. Para peneliti menemukan komposisi material, kekasaran, dan daya serap mempengaruhi hasil. Virus corona pada logam dan plastik dinonaktifkan dalam 30 detik, tetapi karton dan kulit membutuhkan waktu satu menit.
Diketahui, virus corona memiliki struktur yang sederhana. Informasi genetik (ARN) dilindungi di dalam kapsul lipid. Ada corona (mahkota) protein lonjakan yang mengikat sel di luar kapsul.
Baca Juga: Korsel catat 208 kasus corona pada Sabtu (14/11), tertinggi sejak awal September
Sabun dapat menghancurkan kapsul lipid dan membuat virus tidak berguna. Senjata plasma memiliki efek serupa pada virus. Para peneliti berpendapat ion oksigen dan nitrogen reaktif yang terbentuk saat plasma berinteraksi dengan udara akan menghancurkan partikel virus.
Konsep serupa menggunakan plasma helium tidak efektif. Gaya elektrostatis yang terbentuk di luar kapsul dapat memecahnya.
Para peneliti berpikir plasma dingin juga dapat menonaktifkan virus corona yang menyebar di udara atau aerosol, namun diperlukan lebih banyak penelitian.
Belum diketahui kegunaan praktis apa yang mungkin dimiliki temuan ini dan seberapa cepat larutan berbasis plasma dapat digunakan untuk menetralkan virus corona di rumah atau di tempat umum. (Nur Fitriatus Shalihah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ilmuwan Temukan Senapan Plasma, Diklaim Bisa Bunuh Corona dalam 3 Menit"
Selanjutnya: Per Sabtu (14/11): Total kasus corona Indonesia capai 463.007
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News