Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi
PTDR dapat digunakan untuk memantau tekanan darah pada pasien hipertensi yang mendapat pengobatan maupun tidak; menilai efektivitas pengobatan, dan sebagai dasar penyesuaian dosis, dengan melakukan PTDR diharapkan kesadaran pasien akan kesehatannya meningkat sehingga kepatuhan untuk konsumsi obat juga membaik.
Waktu Melakukan PTDR Eka menambahkan dalam upaya pencegahan stroke, PTDR sebaiknya dilakukan pada pagi dan malam hari, dan target tekanan darah pagi hari dengan PTDR adalah kurang dari 135/85 mmHg.
Pada pagi hari dilakukan 1 jam setelah bangun tidur, pasien telah buang air kecil, sebelum sarapan dan sebelum minum obat, apabila melakukan olahraga harus beristirahat dulu selama 30 menit, sedangkan pada malam hari pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum tidur.
Baca Juga: Edhy Prabowo ajak kepala daerah berantas stunting dengan tingkatkan konsumsi ikan
Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal 2 kali setiap pemeriksaan dengan interval 1-2 menit, untuk diagnosis hipertensi diambil dari rerata dari hasil pengukuran kedua pemeriksaan dalam waktu minimal 3 hari atau lebih sangat dianjurkan selama 7 hari yang berurutan.
"Pengukuran pada hari pertama diabaikan dan tidak masuk dalam perhitungan," tambahnya.
Selama pengukuran yang bersangkutan tidak boleh berbicara atau mengobrol. Selain itu, sangat dianjurkan menggunakan alat pengukur yang tervalidasi dan pengukuran dilakukan di lengan.
Hanya orang dengan obesitas yangd dianjurkan melakukan pengukuran tekanan darah di pergelangan tangan. Ini untuk mengantisipasi bila tidak tersedia ukuran manset pengukur yang pas. (Ellyvon Pranita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hipertensi Jadi Faktor Utama Stroke, Lakukan PTDR untuk Mencegahnya"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News