Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Penyakit hepatitis merupakan salah satu yang paling ditakuti masyarakat karena berujung pada masa penyakit panjang dan kematian. Namun, menghindari penyakit kelas berat ini bisa dimulai dari hal simpel seperti cuci tangan.
Dokter Umum Rumah Sakit Pelni, Rhendy Irono mengatakan pada Jumat (28/7), hepatitis jenis A, B, dan C paling banyak ditemukan pada penderita di Indonesia, meski ada jenis lainnya.
Penderita akut atau di tahap awal biasanya menunjukkan beberapa gejala, seperti kulit dan mata tampak kuning, bersamaan dengan demam dan kelelahan. Penderita juga kehilangan nafsu makan, nyeri perut perut berkelanjutan, perut buncit (asites), dan kerap mual dan muntah.
Masa akut ini biasanya terjadi pada periode 1-6 bulan. Jika penderita dibiarkan, maka bisa masuk ke tahap kronis, meski gejala-gejala yang muncul di tahap akut berangsur menghilang.
Virus hepatitis yang tak diobati dengan teratur, akan mengganggu kualitas hidup penderitanya. Jika dibiarkan, akan berujung pada pengerasan hati atau sirosis. Penurunan fungsi hati dapat berdampak pada penyumbatan pembuluh darah atau hepatorenal dan mengganggu organ lain seperti ginjal.
Meski mengerikan, sejatinya, menghindari paparan virus hepatitis bisa dimulai dari hal sederhana. "Kuncinya adalah kebersihan. Memasak makanan dan air minum sebelum dikonsumsi, cuci tangan dengan sabun dan air sebelum memasak atau makan," kata Rhendy.
Dia meminta, penderita menjalankan pengobatan yang teratur agar tak berbuah komplikasi.
Selama memperingati Hari Hepatitis Sedunia yang jatuh 28 Juli, RS Pelni memberikan promo screening awal Hepatitis. Promo ini berlangsung sampai 31 Agustus mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News