Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
BANDUNG. Saat ini, kasus hepatitis A di sejumlah daerah di Jawa Barat mengalami peningkatan. Untuk itu masyarakat diminta lebih berhati-hati dalam beberapa hal.
"Saat ini sedang terjadi (peningkatan). Tapi Dinkes (Dinas Kesehatan) belum menyatakan KLB (kejadian luar biasa)," ujar dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dr Miftahurachman SpPD MKes, Senin (29/5).
Miftahurachman mengaku tidak memiliki data peningkatan kasusnya. Namun, saat ini RSHS menerima cukup banyak kasus hepatitis A dan di lapangan memang terjadi peningkatan kasus.
Bahkan ia menerima informasi, hepatitis A banyak ditemui di sejumlah daerah, di antaranya kota/kabupaten Bandung. "Mungkin karena cuaca peralihan dari hujan ke kemarau atau pancaroba. Virus hepatitis A senang dengan cuaca seperti ini," tutur Miftahurachman.
Cara penularan hepatitis A, sambung Miftahurachman, melalui fecal dan oral. Untuk itu, masyarakat harus memperhatikan makanan maupun tempat makanan yang menjadi sumber maupun sarana penularan.
"Hepatitis A bersumber dari makanan dan alat makan," ucapnya.
Karena itu, sambung Miftahurachman, masyarakat harus memperhatikan sumber makanan, tempat makanan seperti mangkok, piring, sendok, dan garpu. Apakah dicuci bersih atau tidak, dengan air mengalir atau hanya di dalam ember yang digunakan berulang-ulang.
"Peralatan makan harus dicuci di air yang mengalir. Perhatikan juga makanan. Makanan yang terkontaminasi rentan menimbulkan hepatitis A," tuturnya.
Ia berharap, dengan Ramadhan ini, kejadian hepatitis A bisa ditekan. Karena selama berpuasa, orang akan lebih mengontrol makanan. (Reni Susanti)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News