kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.784   86,00   0,51%
  • IDX 6.272   303,55   5,09%
  • KOMPAS100 896   52,01   6,16%
  • LQ45 710   40,51   6,05%
  • ISSI 194   7,90   4,26%
  • IDX30 375   21,62   6,12%
  • IDXHIDIV20 454   22,06   5,11%
  • IDX80 102   5,97   6,24%
  • IDXV30 107   5,18   5,11%
  • IDXQ30 124   6,14   5,21%

Hindari dehidrasi saat puasa dengan enam tips berikut


Selasa, 28 April 2020 / 14:59 WIB
Hindari dehidrasi saat puasa dengan enam tips berikut
ILUSTRASI. Umat Muslim yang sedang berpuasa lebih berisiko untuk mengalami dehidrasi selama bulan puasa ini.


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekitar 60% komposisi tubuh manusia adalah air. Fungsi air dalam tubuh sangat penting, yaitu sebagai zat pembawa, penyerap panas metabolisme tubuh, menjaga volume darah, dan membuang zat sisa metabolisme.

Selama bulan suci Ramadan, umat Muslim berpuasa dengan tidak makan dan minum dari waktu sahur sampai waktu berbuka. Tentunya umat Muslim yang sedang berpuasa lebih berisiko untuk mengalami dehidrasi selama bulan puasa ini. Semakin lama waktu berpuasa, semakin besar risiko untuk terjadi dehidrasi.

Gejala awal dehidrasi dapat ditandai dengan mulut yang terasa kering, pusing, dan rasa lemas. Jika dehidrasi berlanjut, jumlah produksi air seni berkurang dan warnanya menjadi lebih gelap. Gejala ini kadang juga disertai sakit kepala.

Baca Juga: Intip kiat puasa sehat berikut untuk menghindari lemas

Rasa haus seringkali muncul belakangan, atau tidak muncul sama sekali pada orang yang lanjut usia. Jika terus berlangsung dan dibiarkan, gejala dehidrasi berat bisa terjadi, seperti:

  • Produksi keringat menurun
  • Mata tampak cekung
  • Kulit kering
  • Denyut nadi meningkat (berdebar-debar)
  • Demam
  • Kehilangan kesadaran

Jika seseorang terlalu lama mengalami dehidrasi, maka komplikasi-komplikasi serius dari dehidrasi bisa terjadi. Komplikasi tersebut meliputi: antara lain tekanan darah rendah. Tekanan darah rendah berarti jumlah oksigen yang dialirkan ke seluruh tubuh juga menurun. Kondisi ini dapat berakibat fatal.

Komplikasi lain adalah kejang akibat ketidakseimbangan elektrolit serta masalah ginjal, seperti infeksi saluran kencing, batu ginjal, sampai gagal ginjal.



TERBARU

[X]
×