kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Herniasi Diskus dapat disembuhkan dengan prosedur DISCSEEL® (DST)


Rabu, 09 September 2020 / 09:06 WIB
Herniasi Diskus dapat disembuhkan dengan prosedur DISCSEEL® (DST)
ILUSTRASI. Ilustrasi sakit nyeri punggung./Pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/11/07/2011.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasa nyeri di tulang belakang dikenal dengan banyak istilah oleh masyarakat, salah satunya disebut dengan saraf terjepit. Bidang kedokteran mengenalnya dengan Hernia diskus yang hanya terjadi setelah robekan annular yang menyebabkan terjadinya herniasi.

Banyak ahli bedah tulang belakang yang keliru karena menyebut diskus hernia itu sendiri adalah penyebab dari gejala-gejala seperti lumbago (sakit punggung), skiatika (nyeri pinggul), nyeri kaki, serta kebas.

Namun, Dr Kevin Pauza  ingin membangun kesadaran bagi pasien bahwa studi ilmiah telah membuktikan bahwa gejala perorangan itu biasanya disebabkan oleh peradangan akibat dari diskus yang bocor ke saraf tulang belakang di sekitarnya dan tidak harus dari tekanan pada saraf itu sendiri.

Baca Juga: Kadar asam urat naik? Obat herbal kayu manis bisa menurunkan asam urat Anda

Kevin Pauza di AS pun memperkenalkan metode Discseel® Procedure (DST) yang diyakini sebagai satu-satunya prosedur tulang belakang regeneratif yang benar-benar dapat menutup dan menyembuhkan dinding diskus tulang belakang yang sobek.

Metode ini pun ikut dikembangkan oleh Dr Yasuyuki Nonaka, pendiri klinik Lumbago International Jepang yang bertempat di Osaka Jepang. Klinik ini memfokuskan perawatan dengan metode minimal invasif terkait perawatan tulang belakang.

Berbagai metode invasif minimal diperkenalkan oleh lembaga ini sebagai pionir penerapan DST di Asia dan di dunia di luar AS.

Pasien dapat mengirim gambar MRI mereka melalui email atau WhatsApp untuk mengkonfirmasi apakah mereka adalah kandidat untuk perawatan dan apabila memiliki pertanyaan mereka akan dijawab dalam bahasa Inggris atau Mandarin, sebelum mereka memutuskan untuk menjalani perawatan.

Sebelumnya, pilihan utama untuk diskus yang bengkak dan berdegenerasi adalah pembedahan, narkotika, suntikan dengan kortikosteroid, atau hidup dengan rasa sakit.

Itu sebabnya Kevin Pauza mengembangkan prosedur  DST setelah merawat ratusan pasien yang memburuk kondisinya setelah operasi tulang belakang mereka.

“Fibrin yang digunakan dalam DST akan menggantikan fusi yang mahal dan tidak berhasil. Seseorang dapat melihat masa depan dengan mengamati masa lalu. Sebagai contoh, di masa lalu, sendi pinggul yang sakit disatukan ke panggul menggunakan pelat logam. Analogi ini paralel dengan fusi tulang belakang saat ini,” kata Dr Kevin Pauza dalam press rilisnya, Rabu (9/9).

Baca Juga: Ada 4 cara mengatasi sakit leher, langsung bisa dipraktikkan

Prosedur DST adalah satu-satunya pengobatan untuk hernia diskus yang menggunakan fibrin biologis yang disetujui FDA untuk memperbaiki sobekan annular pada hernia diskus, mencegah bocornya berkepanjangan gel sisi dalam diskus yang sobek yang biasanya menyebabkan peradangan akar saraf atau berevolusi menjadi tonjolan yang akhirnya dapat menekan akar saraf atau/dan sumsum tulang belakang.

Fibrin non-autologus mengembalikan diskus tulang belakang dan fungsinya dengan memicu pertumbuhan kembali jaringan yang sobek, sehingga menghilangkan nyeri punggung dan linu panggul (sciatica).

Selama DST fibrin disuntikkan ke diskus yang sobek untuk menutup sobekan dalam annulus fibrosus. Fibrin mulai menyembuhkan diskus dari waktu ke waktu.

“Penyembuhan terjadi karena biologik yang disuntikkan ke diskus mengirimkan sinyal ke tubuh yang memberi tahu tubuh apa yang perlu disembuhkan (chemotaxis). Diskus mulai sembuh karena kolagen, yang membentuk diskus itu,” terang Kevin Pauza.

Sobekan terlihat sebelum Discseel® tertutup dengan fibrin setelah perawatan. Lebih penting lagi, selama tahun berikutnya, diskus terus pulih, sehingga memungkinkan orang untuk menghindari operasi.

Dalam beberapa kasus, pasien memiliki diskus dengan endplate yang tidak berfungsi lagi, sehingga tidak memungkinkan diskus untuk diperbaiki. Sayangnya, tidak ada tes yang menunjukkan apakah endplate diskus itu berfungsi.

Baca Juga: Minum air seduhan kayu manis bisa mengobati asam urat, benarkah?

Penelitian menunjukkan bahwa 70% pasien yang dirawat dengan DST melaporkan mereka menjadi lebih baik terkait rasa sakit, fungsi, dan kualitas hidup. Dari 70% itu, sebagian besar adalah pasien yang telah gagal hampir semua perawatan dan operasi sebelumnya.

“Prosedur DST membutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk diselesaikan dan hanya membutuhkan anestesi lokal. Tidak ada sayatan yang dibuat karena pakai prosedur invasif minimal tanpa darah yang menggunakan jarum 0,8 mm,” kata Dr Yasuyuki Nonaka sebagai orang yang dipercaya menjalankan Prosedur DST di Asia.

Perawatan ini dilakukan di bawah fluoroskopi yang memungkinkan pemantauan presisi tinggi secara real-time. Pasien dapat meninggalkan fasilitas setelah 30 -60 menit istirahat dan mulai perlahan kembali ke kegiatan sehari-hari di hari berikutnya.

International Lumbago Clinic adalah yang pertama di Asia dan klinik terdekat ke Indonesia di mana Procedure DST disediakan. Pasien dapat mengirim gambar MRI melalui email atau WhatsApp untuk mengonfirmasi apakah mereka adalah kandidat untuk perawatan dan pertanyaan dijawab dalam bahasa Inggris atau Mandarin sebelum mereka memutuskan jalani perawatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×