kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hati-hati, mainan anak ini dicurigai beracun!


Rabu, 31 Agustus 2016 / 16:29 WIB
Hati-hati, mainan anak ini dicurigai beracun!


Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Ruisa Khoiriyah

JAKARTA. Ini peringatan bagi para orangtua yang gemar membelikan hadiah mainan untuk anak-anak mereka. Beberapa mainan pelatih kecerdasan otak seperti mainan berbentuk kubus Rubik yang dipasarkan di banyak negara, kemungkinan besar mengandung bahan kimia beracun. Bahan kimia beracun itu berisiko merusak sistem saraf pusat dan mengurangi kapasitas intelektual anak-anak.

BaliFokus, lembaga nonpemerintah yang bergerak di bidang advokasi penanganan bahan kimia dan limbah, mengungkap hasil observasi tersebut pada pada Scientific Conference on Persistent Organic Pollutants (POPs), konferensi ilmiah tentang polutan organik yang persisten, yang berlangsung di Firenze, Italia, pekan ini.

Dalam siaran pers yang diterima oleh KONTAN, Rabu (31/8), BaliFokus menjelaskan, penelitian tersebut dilakukan oleh IPEN, jaringan masyarakat sipil global yang mempromosikan kebijakan dan praktik kimia yang aman, bersama dengan Arnika, organisasi lingkungan di Republik Ceko. Hasil penelitian itu menunjukkan, sampel mainan berbentuk kubus seperti Rubik dari 16 negara, termasuk Indonesia, mengandung kimia polybrominated diphenyl ethers (PBDEs) yang disebut OctaBDE dan atau DecaBDE.

Kedua zat kimia tersebut adalah kimiawi brominated flame retardant yang banyak digunakan pada casing atau selubung plastik produk elektronik. Zat kimia tersebut jamak diketahui dapat mengganggu sistem hormon dan bisa berdampak negatif pada perkembangan sistem saraf dan kecerdasan anak. Tiga dari 17 sampel mainan kubus Rubik yang dibeli BaliFokus dari pengecer mainan di Jakarta dan Bali yang dikirim ke Republik Ceko, dianalisis di laboratorium, ternyata mengandung kadar OctaBDE dan atau DecaBDE dengan jumlah signifikan.

Sampel yang diuji dari Indonesia berada dalam konsentrasi PBDEs rata-rata di antara 47 sampel dari 16 negara, termasuk sampel yang berasal Uni Eropa, negara-negara Eropa Timur dan Asia Tenggara. Ada 41 sampel mainan kubus dan enam sampel tambahan yakni thermo cup, jepit rambut, hand band, skateboard jari, mainan robot dan tongkat hoki. Sebanyak 40 sampel atau 85% mngandung OctaBDE pada konsentrasi berkisar 1-108 bagian per juta (ppm). Sedangkan 42 sampel atau 89% mengandung DecaBDE, bahan kimia beracun yang biasa ditemukan dalam limbah elektronik, antara 1 sampai dengan 293 ppm.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×