Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari
Apa artinya bagi kita? Walaupun studi ini tergolong kecil, para peneliti berkata bahwa temuan mereka bisa menjadi bahan perhitungan para pemimpin negara sebelum mengeluarkan "paspor imunitas".
Untuk diketahui, beberapa negara sedang mempertimbangkan ide "paspor imunitas" untuk orang-orang yang memiliki antibodi terhadap Covid-19. Asumsinya, antibodi bisa melindungi seseorang dari infeksi ulang virus corona sehingga mereka boleh bekerja atau berpergian di tengah pandemi.
Akan tetapi, seperti diakui oleh tim peneliti sendiri, hingga kini dunia kesehatan belum mengetahui apakah antibodi terhadap Covid-19 memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut.
Baca Juga: Dokter Reisa ingatkan belum ada obat Covid-19 dan jangan mengobati diri sendiri
Selain paspor imunitas, temuan baru ini juga menjadi ganjalan bagi para pengembang vaksin Covid-19. Pasalnya, vaksin bekerja dengan memicu tubuh untuk menghasilkan antibodi yang melawan Covid-19.
Apabila antibodi terhadap Covid-19 memang benar memberikan kekebalan, maka waktu ketahanannya yang singkat di dalam tubuh, yakni 2-3 bulan menurut studi ini, tidak akan terlalu menjanjikan dalam upaya melawan Covid-19. (Shierine Wangsa Wibawa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi Temukan Antibodi Corona Hanya Bertahan 2-3 Bulan, Ini Artinya".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News