kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hasil studi temukan antibodi corona hanya bertahan 2-3 bulan, ini artinya


Sabtu, 20 Juni 2020 / 10:26 WIB
Hasil studi temukan antibodi corona hanya bertahan 2-3 bulan, ini artinya
ILUSTRASI. tes antibodi corona


Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada banyak misteri yang meliputi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Salah satunya adalah apakah seseorang menjadi kebal setelah terinfeksi virus corona. 

Untuk menyelidiki hal itu, para ahli meneliti respons antibodi yang terbentuk setelah seseorang terinfeksi Covid-19. 

Dilaporkan dalam artikel Kompas.com sebelumnya, sebuah studi terhadap 37 orang tanpa gejala (OTG) di Distrik Wanzhou China yang dipublikasikan dalam Nature Medicine mengungkapkan bahwa OTG memiliki respons antibodi yang lebih lemah terhadap virus SARS-CoV-2 dibanding pasien Covid-19 yang bergejala. 

Baca Juga: Ini yang prioritas pertama mendapatkan vaksin corona, menurut WHO

Studi ini juga menemukan bahwa antibodi virus corona hanya bertahan selama 2-3 bulan setelah seseorang terinfeksi Covid-19. 

Dalam waktu delapan minggu, 81% OTG mengalami penurunan antibodi, sementara hanya 62% pasien bergejala mengalami hal yang sama. 

Tingkat antibodi pada 40% pasien OTG juga turun hingga level yang tak terdeteksi dalam kurun waktu tersebut. Persentase ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pasien bergejala, di mana hanya 12,9% yang mengalami hal serupa. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×