kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hasil penelitian, tubuh kebal virus corona selama 5 bulan setelah sembuh Covid-19


Senin, 02 November 2020 / 10:49 WIB
Hasil penelitian, tubuh kebal virus corona selama 5 bulan setelah sembuh Covid-19
ILUSTRASI. Hasil penelitian, tubuh kebal virus corona selama 5 bulan setelah sembuh Covid-19. REUTERS/Pascal Rossignol


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Bersamaan pandemi Covid-19, pengembangan dan penelitian virus corona terus dilakukan. Penelitian terbaru menunjukkan kekebalan tubuh yang muncul setelah sembuh dari infeksi Covid-19 dapat bertahan hingga lima bulan, bahkan lebih.

Dilansir dari CNN, 29 Oktober 2020, temuan studi ini berbanding terbalik dengan hasil riset dari Inggris yang menyebut kekebalan tubuh pasien sembuh Covid-19 bisa turun dengan cepat. Tubuh manusia menghasilkan pasukan senyawa kekebalan sebagai respons terhadap infeksi.

Pada beberapa orang menjadi berlebihan, namun akan mati dengan cepat, dan yang lain menumpuk lebih lambat. Studi yang baru dirilis ini menunjukkan 90 persen orang yang pulih dari infeksi Covid-19 mempertahankan respons antibodi keseluruhan yang stabil.

"Beberapa laporan terdahulu menyebut antibodi terhadap Covid-19 cepat hilang. Namun, kami menemukan sebaliknya bahwa lebih dari 90 persen orang yang sakit gejala ringan atau sedang menghasilkan antibodi yang cukup kuat untuk menetralkan virus dan bertahan selama berbulan-bulan," kata penulis penelitian tersebut, Florian Krammer.

"Ini sangat penting untuk pengembangan vaksin yang efektif," lanjut dia.

Baca juga: Silakan dicoba, 4 cara menurunkan kolesterol tanpa obat

Peneliti melakukan tes antibodi pada lebih dari 30.000 orang yang positif Covid-19 dari Maret hingga Oktober 2020. Mereka menemukan lebih dari 90 persen mengembangkan respons antibodi pada tingkatan sedang hingga tinggi.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science ini juga menganalisis dengan cermat 121 pasien yang pulih dan mendonasikan plasma darah mereka. Dikutip dari CTV News, 29 Oktober 2020, analisis dilakukan pada tiga bulan pertama setelah gejala muncul lima bulan setelahnya.

Menurut ahli, antibodi tersebut kemungkinan besar diproduksi oleh sel plasma di sumsum tulang. "Tingkat antibodi yang dipertahankan yang kemudian kami amati kemungkinan besar diproduksi oleh sel plasma berumur panjang di sumsum tulang. Ini mirip dengan apa yang kita lihat pada virus lain dan kemungkinan berarti mereka akan tetap ada," ujar salah satu peneliti Ania Wajnberg.

Baca juga: Hanya 1 unit, lelang mobil dinas Chevrolet Captiva harga mulai Rp 45 juta

Antibodi bukan satu-satunya perlindungan sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi, tetapi mereka adalah garis pertahanan pertama yang penting. "Meski ini tidak dapat memberikan bukti konklusif bahwa respons antibodi ini melindungi dari reinfeksi, kami yakin kemungkinan besar mereka akan menurunkan rasio kemungkinan infeksi ulang," demikian menurut para peneliti.

Selain itu, penemuan ini juga dinilai penting untuk menciptakan vaksin corona yang efektif. Vaksin yang baik dapat memberikan respons antibodi dan imunitas sehingga membuat orang tidak terpapar Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi: Tubuh Kebal Covid-19 Selama 5 Bulan Setelah Sembuh dari Infeksi",
Penulis : Dandy Bayu Bramasta
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Selanjutnya: Kantor Pajak lelang mobil sitaan, Avanza 2010 harga murah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×