kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Hasil penelitian, sembuh dari Covid-19 bisa kebal virus corona


Kamis, 19 November 2020 / 10:15 WIB
Hasil penelitian, sembuh dari Covid-19 bisa kebal virus corona
ILUSTRASI. Sejumlah pasien COVID-19 yang telah sembuh meluapkan ekspresinya sebelum keluar dari Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Jalan Indrapura, Surabaya, Jawa Hasil penelitian, sembuh dari Covid-19 bisa kebal virus corona. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pasien yang sembuh dari Covid-19 bakal memiliki kekebalan dari virus corona. Namun, kekebalan tubuh dari virus corona hanya berlangsung sementara.

Sebuah studi yang dipublikasikan secara online di bioRxiv.org pada 5 November lalu mengungkap fakta terkait imunitas. Disebutkan, imunitas terhadap SARS-COV-2 dapat bertahan enam bulan atau lebih setelah orang pulih dari infeksi.

Kesimpulan ini muncul setelah para peneliti mengumpulkan sampel darah dari 149 penyintas Covid-19 di awal pandemi. Mereka lalu menganalisisnya untuk mengetahui sel-sel kekebalan yang membuat antibodi dapat menghalangi virus corona memasuki kembali ke dalam sel.

Satu bulan setelah infeksi, semua penyintas memiliki antibodi penangkal virus corona. Enam bulan setelah infeksi, antibodi tersebut lebih kuat dan lebih baik dalam melawan virus yang bermutasi.

Baca juga: Maybank tidak bisa ganti dana nasabah yang hilang Rp 72 juta di Solo, ini alasannya

Menurut tim di Howard Hughes Medical Institute, penemuan ini menunjukkan, sistem kekebalan orang yang pernah terinfeksi mungkin lebih siap untuk melawan virus jika mereka terpapar lagi. "Kabar baiknya adalah bahwa orang yang terinfeksi sangat kecil kemungkinannya untuk menjadi sakit lagi, setidaknya selama enam bulan." Demikian dikatakan oleh salah satu penulis studi, yang merupakan ahli imunologi di The Rockefeller University, New York City, Amerika Serikat, Dr Michel Nussenzweig.

Lalu, peneliti lainnya yang juga ahli imunologi, Dr Christian Gaebler mengatakan ada berita positif lain dari penelitian tersebut. "Hasilnya menunjukkan, bahwa tidak sulit bagi sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi yang efektif terhadap SARS-CoV-2," ujar dia.

Mengingat, tingkat antibodi penyintas Covid-19 umumnya rendah, hadirnya kekebalan tubuh di begitu banyak penyintas yang pulih merupakan tanda positif untuk mengembangkan vaksin. "Ide kami adalah jika kami dapat menemukan antibodi penawar seperti itu, kami akan tahu bagian mana dari vaksin virus yang harus ditargetkan," ungkap Nussenzweig.

Baca juga: Lelang rumah sitaan bank di Bekasi cuma Rp 190 juta, ditutup hari ini

Antibodi mungkin juga memberikan kerangka yang jelas dalam mengembangkan obat untuk mencegah atau mengobati Covid-19. "Studi ini memberikan wawasan penting tentang seberapa tahan lama respons kekebalan orang," kata Leo Stamatatos, ahli imunologi di Fred Hutchinson Cancer Research Center, Seattle, yang meninjau temuan tersebut.

"Pekerjaan ini menunjukkan, tubuh kita dapat mengingat SARS-CoV-2 setidaknya selama setengah tahun dan mungkin lebih lama," sebut dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diungkap, Imunitas Bertahan 6 Bulan Setelah Penyintas Covid-19 Pulih",


Penulis : Ryan Sara Pratiwi
Editor : Glori K. Wadrianto

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Katalog promo Hari Hari KJSM 19 November, banyal diskon dan gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×