kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Haid terganggu, waspada penyakit PCOS


Senin, 06 Juni 2016 / 21:45 WIB
Haid terganggu, waspada penyakit PCOS


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Sindrom ovarium polikistik (Polycystic ovary syndrome atau disingkat PCOS) adalah gangguan keseimbangan kadar hormonal. Pada sindrom ini, tubuh wanita memproduksi hormon laki-laki (androgen) secara berlebihan. Akibatnya, wajah lebih berminyak dan rambut tumbuh secara berlebihan, terutama di tangan dan kaki.

Dilansir dari Womens Health, gejala utama PCOS adalah gangguan haid. Hampir semua wanita dengan sindrom ini, tidak mengalami jadwal haid yang normal ketika remaja, bahkan ada yang berhenti haid sama sekali.

Kurang dari 50% wanita dengan PCOS yang sadar tentang kondisinya, menurut PCOS Foundation. Antara 5%-10% wanita muda yang sudah haid memilikinya, kata Mary Jane Minkin, M.D., seorang profesor klinis kebidanan dan kandungan di Yale University School of Medicine. Inilah yang perlu Anda ketahui tentang PCOS:

Banyak gejala

Sama seperti tidak ada satu tes yang dapat mendiagnosa PCOS, begitupun tidak ada satu gejala yang bisa secara khusus menandakan kehadirannya.

Menstruasi yang tidak teratur atau tidak, bisa menjadi tanda. Jerawat, rambut yang berlebihan (alias hirsutisme, yang membuat pola rambut Anda seperti pria), infertilitas, dan berat badan juga bisa terkait dengan PCOS, kata Mamta Mamik, MD, asisten profesor kebidanan, kandungan, dan ilmu reproduksi di Mount Sinai School of Medicine. Begitu juga dengan masalah metabolik seperti Kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan bahkan diabetes.

Jika Anda mengalami salah satu atau lebih gejala di atas, periksakan diri ke dokter kandungan. Seringkali, dokter akan menganjurkan tes darah untuk mencari ketidakseimbangan hormon seks, seperti terlalu banyak testosteron.

Ovarium dan kelenjar adrenal membuat testosteron normal, tetapi jika Anda memiliki PCOS, jumlahnya akan meningkat. Anda juga mungkin memiliki kadar glukosa normal, katanya.

Kista bukan segalanya

Tidak semua wanita dengan PCOS memiliki kista pada indung telur mereka, kata Mamik. Jika Anda memiliki kista, itu bisa menjadi super-menyakitkan.

Kista kadang-kadang terbentuk dari telur wanita tidak dilepaskan dari waktu ke waktu, dan dokter dapat mengidentifikasinya melalui USG.

Risiko genetik

PCOS mungkin bersifat genetik, kata Mamik. Beberapa penelitian menunjukkan jika ibu Anda memiliki PCOS, ada kemungkinan sebesar 50 persen Anda mengalaminya juga. PCOS juga terkait dengan kelebihan berat badan, kata Minkin.

"Salah satu teka-tekinya adalah, apakah PCOS mendorong kenaikan berat badan atau kelebihan berat badan yang memicu PCOS. Mungkin, bisa keduanya. Jika Anda memiliki PCOS dan kelebihan berat badan, ikuti program penurunan berat badan (nutrisi yang baik dan olahraga) sangat penting untuk dilakukan,” kata Minkin.

Pilihan pengobatannya bervariasi

"Secara umum, pengobatan PCOS cukup mudah," kata Minkin. Selain mengatasi kondisi yang mendasarinya seperti kelainan gula darah atau diabetes, tindakan lainnya tergantung pada kondisi Anda.

Jika Anda tidak mencoba untuk hamil, obat paling mudah biasanya pil KB. Kontrasepsi oral mengambil kendali dari ovarium Anda, memaksa ovarium untuk berhenti memroduksi testosteron berlebihan dan mengendalikan periode haid Anda, kata Minkin. Walau PCOS bisa dihubungkan dengan kesulitan hamil, tidak berarti Anda mustahil untuk hamil, kata Mamik.

Dokter kandungan dapat memberi obat yang disebut Clomid, yang membantu Anda berovulasi. "Tingkat keberhasilannya cukup tinggi," kata Minkin. Dokter dapat membantu Anda menyusun rencana penanganan PCI yang terbaik berdasarkan riwayat kesehatan dan kondisi Anda

(Lily Turangan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×