Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Gelombang baru kasus Covid-19 menerjang India. Kenali cara membedakan batuk biasa dengan gejala Covid-19 agar pasien suspect virus corona segera mendapatkan penanganan medis secara tepat dan tidak menular ke orang lain.
India melaporkan rekor dunia kasus infeksi Covid-19 harian selama empat hari berturut turut. Terbaru, India mengonfirmasi 349.691 kasus pada Minggu (25/4/2021) dengan 2.767 kematian baru. Kondisi itu membuat banyak rumah sakit kehabisan oksigen dan tempat tidur.
Salah satu gejala Covid-19 yang dialami banyak orang adalah batuk kering. Batuk kering adalah batuk yang tidak mengeluarkan lendir atau dahak dari saluran pernafasan.
Melansir Medical News Today, sebanyak 60–70 persen orang yang mengalami gejala Covid-19 mengalami batuk kering sebagai gejala awal. Namun tidak semua batuk kering terindikasi Covid-19. Hanya dalam kondisi-kondisi tertentu, munculnya gejala batuk kering berhubungan dengan Covid-19.
Baca juga: Covid-19 rata-rata memakan 4 nyawa manusia Indonesia setiap jamnya
Gejala umum Covid-19
Batuk kering adalah gejala awal Covid-19 yang umum. Menurut penelitian yang diterbitkan di Lancet, sebanyak 60–70 persen orang terinfeksi Covid-19 mengalami batuk kering sebagai gejala awal.
Namun, beberapa kondisi lain dapat menyebabkan batuk kering, di antaranya:
- Asma
- Fibrosis paru idiopatik
- Penyakit refluks gastroesofagus disebut juga GERD
- Infeksi saluran pernapasan atas
- Kanker paru-paru.
Batuk kering yang disertai gejala lain dapat mengindikasikan Covid-19 sebagai penyebabnya. Berikut ini gejala terkaitnya:
- Sakit kepala
- Nyeri otot atau sendi
- Sakit tenggorokan
- Hidung meler atau mampet
- Diare
- Mual atau muntah
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
Sebuah studi di Wuhan, China, pada 2020 menemukan bahwa mayoritas penderita Covid-19 tampaknya mengalami batuk kering 1 hari setelah sakit dan batuk tersebut berlangsung selama kira-kira 19 hari. Batuk bertahan selama kurang lebih 4 minggu pada sekitar 5 persen orang dalam penelitian itu.
Namun, penelitian yang sedang berlangsung menemukan bahwa batuk adalah salah satu dari gejala yang mungkin berlanjut setelah pemulihan awal dari Covid-19.
Gejala Covid-19 pada anak dan dewasa
Anak-anak dan orang dewasa muda dapat mengalami gejala Covid-19, meskipun mereka cenderung tidak mengembangkan gejala Covid-19. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja kemungkinan kecil mengalami gejala Covid-19 yang umum, termasuk batuk, demam, dan sesak napas.
Berdasarkan sebuah penelitian, sebanyak 54 persen orang yang berusia di bawah 18 tahun mengalami batuk sebagai gejala Covid-19. Bayi di bawah usia 1 tahun dengan kondisi yang mendasarinya lebih mungkin mengembangkan Covid-19 yang parah.
Long Covid-19
Tidak semua orang langsung sembuh setelah terinfeksi Covid-19. Ada orang yang terus mengalami gejala setelah pemulihan. Bahkan orang yang awalnya tidak memiliki gejala Covid-19 yang parah dapat mengalami masalah kesehatan jangka panjang, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Batuk adalah gejala umum long Covid-19 selain kelelahan, pusing, dan nyeri sendi. Menurut studi yang diunggah di The Lancet, sebanyak 20-30 persen orang masih mengalami batuk kering 2-3 bulan setelah terinfeksi Covid-19.
Sementara itu studi awal di Italia menemukan 16 persen orang yang sembuh dari Covid-19 dilaporkan masih mengalami batuk 2 bulan setelah keluar dari rumah sakit. Studi yang lebih baru, seperti yang ada di The Lancet Respiratory Medicine, juga menemukan bahwa batuk dapat berlanjut selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah pulih dari Covid-19.
Pencegahan Covid-19
Untuk mengurangi risiko terpapar SARS-CoV-2 dan menularkannya ke orang lain, maka CDC merekomendasikan tindakan pencegahan berikut:
- Kenakan masker wajah saat di depan umum dan di antara orang lain.
- Cuci tangan secara menyeluruh dan sering dengan sabun serta air atau pembersih tangan.
- Tetaplah berjarak 6 kaki (2 meter) dari orang-orang yang tidak berada dalam satu rumah tangga.
- Dapatkan vaksin Covid-19 jika tersedia.
- Hindari area dalam ruangan yang berventilasi buruk dan keramaian.
Kapan harus periksa
Karena batuk kering mungkin merupakan gejala Covid-19, seseorang harus melakukan tes dan mengisolasi diri sampai menerima hasilnya. Periksakan jika Anda mengalami batuk kering: menyebabkan banyak batuk lebih dari 1 jam menjadi lebih buruk/parah menyebabkan tiga atau lebih episode batuk yang signifikan dalam waktu 24 jam.
Namun, seseorang membutuhkan perhatian medis segera jika ada gejala berikut terjadi: kesulitan bernapas yang parah kulit pucat, abu-abu, atau kebiruan pada bantalan kuku atau bibir (tergantung pada warna kulit seseorang) tekanan terus menerus atau nyeri di dada ketidakmampuan untuk tetap terjaga kesulitan bangun.
Demikianlah cara membedakan batuk biasa dengan gejala Covid-19. Tetap patuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Beda Batuk Kering dan Batuk sebagai Gejala Covid-19",
Penulis : Nur Fitriatus Shalihah
Editor : Rizal Setyo Nugroho
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Gelombang tsunami virus corona di India semakin tinggi, kasus harian tembus 350.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News