kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.879   51,00   0,32%
  • IDX 7.204   63,03   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,63   1,34%
  • ISSI 221   0,93   0,42%
  • IDX30 449   6,38   1,44%
  • IDXHIDIV20 540   5,74   1,07%
  • IDX80 127   1,43   1,14%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Gejala KIPI setelah Vaksin Covid-19 pada Anak Usia 6-11 Tahun dan Cara Menanganinya


Senin, 20 Desember 2021 / 08:50 WIB
Gejala KIPI setelah Vaksin Covid-19 pada Anak Usia 6-11 Tahun dan Cara Menanganinya


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Gejala Kejadian Ikutan Paska Imunisasi atau KIPI bisa muncul setelah melakukan vaksinasi Covid-19 pada anak usai 6-11 tahun. 

Melansir dari kipi.covid19.go.id, KIPI merupakan sebuah reaksi yang muncul setelah melakukan vaksin. Gejala yang muncul berbeda di setiap individu, hal ini dikarenakan setiap orang memiliki ketahanan tubuh yang berbeda. 

Banyak masyarakat yang tidak mengalami efek samping setelah melakukan vaksin Covid-19. Namun beberapa orang mengalami gejala ringan setelah melakukan vaksinasi. 

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak yang mendapatkan vaksin juga dimungkinkan mengalami KIPI setelah mendapatkan vaksin Covid-19.

Jika muncul KIPI, orangtua diimbau untuk tidak panik dan tetap tenang. Anda bisa melakukan pertolongan pertama untuk meringankan gejala yang muncul setelah vaksinasi tersebut. 

Baca Juga: Ingin Turunkan Berat Badan? Coba 10 Makanan Rendah Kalori Ini Agar Diet Lebih Efektif

Gejala KIPI setelah vaksin Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun

Setelah melakukan vaksinasi, indikasi gejala KIPI yang mungkin muncul pada buah hati, seperti berikut ini: 

1. Mual atau muntah

2. Sakit kepala

3. Menggigil selama 1-2 hari

4. Muncul gejala mirip flu

5. Nyeri otot

6. Nyeri pada bekas suntikan

7. Merasa lelah

8. Demam dengan suhu di atas 37,8 derajat Celcius

9. Nyeri sendi

Cara menangani KIPI pada vaksin Covid-19 anak

Jika setelah vaksinasi Covid-19 anak menunjukkan gejala-gejala di atas, yang perlu Anda lakukan adalah:

  • Pastikan buah hati sudah cukup beristirahat
  • Jika diperlukan, minum obat penurun panas
  • Pastikan anak sudah minum air putih yang cukup
  • Minta anak untuk menggerakkan lengan yang disuntik dan kompres dengan air dingin pada bagian bekas suntikan yang terasa nyeri
  • Laporkan temuan KIPI pada anak ke Puskesmas atau ke sentral vaksinasi. 

Jika setelah 48 jam demam yang timbul tidak reda atau lebih lama, anak harus melakukan isolasi mandiri dan melakukan tes Covid-19. 

Meskipun keluhan KIPI setelah vaksin Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun tidak berkurang, orangtua penting untuk tetap tenang. Segera hubungi petugas kesehatan di nomor kontak yang ada di kartu vaksin anak Anda.

Baca Juga: Siap Sejak Dini, Ini Mitigas Bencana Gempa Bumi dan Gunung Meletus yang Benar

13 Kondisi anak dilarang vaksin Covid-19

Sesuai dengan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 13 kondisi dimana anak tidak diperbolehkan mendapatkan vaksin Covid-19. Kondisi-kondisi tersebut, dirangkum dari situs resmi IDAI, diantaranya: 

1. Defisiensi imun primer. Penyakit autoimun tidak terkontrol. 

2. Anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi. 

3. Demam 37,50 derajat Celcius atau lebih.

4. Penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital belum terkendali.

5. Diabetes melitus belum terkendali, insufisiensi adrenal seperti HAK (Hiperplasia Adrenal Kongenital), penyakit Addison. 

6. Gangguan perdarahan seperti hemofilia.

7. Pasien transplantasi hati dan ginjal.

8. Reaksi alergi berat seperti sesak napas, urtikaria general.

9. Reaksi anafilaksis karena komponen vaksin pada pemberian vaksinasi sebelumnya. 

Baca Juga: Larangan dan Lokasi Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun, Orangtua Wajib Tahu

10. Penyakit Sindrom Guillain-Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis

11. Sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat.

12. Sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan.

13. Dalam 1 minggu terakhir anak dirawat di rumah sakit, atau mengalami kegawatan seperti sesak napas, kejang, tidak sadar, berdebar-debar, perdarahan, hipertensi, tremor hebat.

IDAI merekomendasikan, imunisasi untuk anak dengan kanker dalam fase pemeliharaan, defisiensi imun primer, penyakit kronis atau autoimun yang terkontrol dapat mengikuti panduan imunisasi umum dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter penanggung jawab pasien sebelumnya. 

Bila kondisi sudah baik dan sembuh, anak bisa mendapatkan vaksin sesuai dengan rekomendasi dokter yang merawatnya.

Sebelum dan sesudah vaksin, anak-anak tetap wajib menerapkan protokol kesehatan dengan ketat seperti memakai masker, menjaga jarak, tidak berkerumunan, dan tidak bepergian jika tidak penting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×