kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Garam Bisa Meningkatkan Risiko Diabetes, Benarkah?


Kamis, 14 April 2022 / 16:20 WIB
Garam Bisa Meningkatkan Risiko Diabetes, Benarkah?
ILUSTRASI. Ilustrasi. Garam.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Makanan yang mengandung garam bisa meningkatkan risiko diabetes? Ini penjelasannya. 

Makanan yang mengandung garam membuat orang ketagihan. Tidak heran, makanan tersebut memiliki citarasa gurih dan nikmat. 

Baca Juga: Cara Tepat Konsumsi Mentimun untuk Menurunkan Gula Darah pada Penderita Diabetes.

Namun, makanan yang menggandung garam bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan. Terlebih Anda mengonsumsi makanan tersebut secara rutin dalam jumlah besar. 

Melansir dari Medical News Today, makanan yang mengandung garam bisa meningkatkan risiko diabetes. 

Para ilmuwan menunjukkan garam mengandung natrium yang secara signifikan bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2. 

Hal ini disebabkan natrium berdampak pada resistensi insulin. Selain itu, kelebihan garam bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan menaikkan berat badan. 

Namun sampai sekarang belum ada penelitian yang melihat dampak asupan natrium terhadap risiko diabetes autoimun laten pada orang dewasa (LADA). 

"Kami berhipotesis bahwa diet tinggi garam bisa mempercepat autoimunitas dan berperan dalam patogenesis LADA," kata Dr. Bahareh Rasouli dari Institute of Evironmental Medicine. 

Dr. Rasouli dan rekan menganalisis data dari Studi Epidemiologi Faktor Risiko untuk LADA dan Diabetes Tipe 2, yang merupakan studi kohort besar di Swedia.

Tim melihat data dari 355 orang yang didiagnosis dengan LADA dan 1.136 orang dengan diabetes tipe 2, membandingkan hasil analisis ini dengan temuan dari kelompok sehat yang terdiri dari 1.379 orang (kontrol).

Para peneliti menemukan bahwa setiap ekstra gram natrium (atau 2,5 gram garam) per hari dikaitkan dengan risiko 43 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Untuk LADA, setiap ekstra gram natrium menyebabkan peningkatan 73 persen dalam mengembangkan kondisi tersebut.

Peserta juga dibagi menjadi tiga kelompok tergantung pada jumlah asupan natrium mereka. 

Ini adalah "konsumsi rendah" (untuk di bawah 2,4 gram natrium setiap hari, atau hingga 6 gram garam), "konsumsi sedang" (2,4 hingga 3,15 gram natrium, atau hingga 7,9 gram garam), dan "konsumsi tinggi" (lebih dari 3,15 gram natrium setiap hari, atau lebih dari 7,9 gram garam).

Tercatat bahwa orang yang termasuk dalam kategori konsumsi tinggi memiliki risiko 58 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan individu dalam kelompok konsumsi rendah.

Orang dengan risiko genetik tinggi diabetes yang juga memiliki asupan natrium harian yang tinggi hampir empat kali lebih mungkin untuk mengembangkan LADA dibandingkan orang dengan asupan natrium harian yang rendah.

Baca Juga: 5 Superfood yang Bikin Kolesterol Jahat Kabur Tak Kembali Lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×