kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Galon Isi Ulang Air Disebut Picu Ketidaksuburan, Ini Tanggapan BKKBN dan Kemenkes


Senin, 07 Februari 2022 / 22:59 WIB
Galon Isi Ulang Air Disebut Picu Ketidaksuburan, Ini Tanggapan BKKBN dan Kemenkes
ILUSTRASI. Galon Isi Ulang Air


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru-baru ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membuat pernyataan bahwa air minum galon guna ulang sangat mengkhawatirkan bagi kesehatan.

Pernyataan itu meresahkan masyarakat karena hanya mengutip hasil studi Cohort di Korea Selatan (Journal of Korean Medical Science) 2021 yang menyebutkan ada korelasi peningkatan infertilitas pada kelompok tinggi paparan BPA dengan odds ratio atau rasio paparan penyakit mencapai 4,25 kali.

Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Hasto Wardoyo mengatakan, diperlukan penelitian antar center untuk benar-benar membuktikan bahwa air kemasan galon guna ulang bisa menyebabkan infertilitas atau gangguan kesuburan pada sistem reproduksi pria dan wanita.

Baca Juga: BPOM Temukan Hal yang Mencemaskan Soal Air Minum Galon Isi Ulang, Apa Itu?

Menurutnya, kalau baru ada  info awal dan belum berbasis bukti yang level of evidence-nya kuat, perlu berhati-hati untuk menyampaikannya ke publik. "Itu masih butuh riset multi center saya kira agar menjadi bukti yang kuat," dalam keterangan resminya, Senin (7/2).

Dia mengatakan informasi itu perlu melihat dari senter pendidikan di UGM, UNAIR, UI, ditambah di Singapore, USA, dan di negara-negara lain. Setelah itu baru hasilnya dipadukan dan dilihat seperti apa kesimpulannya. Kalau baru info awal dan belum berbasis bukti yang level of evidence-nya kuat, itu harus hati-hati.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang disusun dari Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk Indonesia bahkan mengalami peningkatan cukup siginifikan dalam 10 tahun terakhir.



TERBARU

[X]
×