Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mencapai cakupan vaksinasi anak yang optimal. Berdasarkan data UNICEF, Indonesia berada di peringkat keenam sebagai negara dengan jumlah bayi yang belum mendapat vaksinasi atau belum menerima imunisasi lengkap.
Merespons kondisi tersebut, PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) menjalin kerja sama strategis dengan PrimaKu untuk mendukung program vaksinasi anak di Indonesia. Kolaborasi dilakukan bertepatan Pekan Imunisasi Sedunia yang dirayakan pada pekan terakhir bulan April.
Etana merupakan perusahaan biofarmasi Indonesia yang meneliti, memproduksi, dan memasarkan obat biologi dan vaksin. Sedangkan PrimaKu adalah pelopor aplikasi tumbuh kembang anak di Indonesia,
Indra Lamora, Director of Anti Infectious Business Unit Etana mengatakan, kolaborasi ini menandai komitmen bersama untuk meningkatkan kesadaran dan akses terhadap vaksinasi anak, serta memberikan edukasi yang berkualitas kepada orang tua.
Baca Juga: Waspada HFMD pada Anak, Begini Cara Mencegah Penyakit Ini
Sebagai produsen vaksin lokal, kata dia, Etana membawa inovasi dalam pengembangan vaksin yang berkualitas tinggi dan terjangkau. Sementara itu, PrimaKu menjadi wadah untuk menyampaikan informasi edukatif tentang pentingnya vaksinasi anak.
“Dalam mengembangkan dan memproduksi vaksin, Etana berkomitmen untuk memenuhi standar regulasi di Indonesia maupun global,” ujar Indra dalam keterangan resminya, Selasa (30/4).
Lewat kolaborasi itu tercipta integrasi edukasi tentang vaksinasi anak serta ketersediaan vaksin ke dalam platform PrimaKu. M. Aditriya Indraputra, CEO PrimaKu menyampaikan, PrimaKu akan meningkatkan pemahaman orang tua tentang vaksinasi anak, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang terbaik untuk kesehatan anak-anak mereka.
Baca Juga: Menkes Paparkan 5 Hal yang Jadi Fokus Penanganan Arbovirus, Apa Itu?
Selain itu, platform juga mempermudah para orang tua untuk memesan vaksin ke klinik partner yang terpercaya dengan harga transparan dan memastikan supply vaksin yang cukup di semua klinik mitra PrimaKu.
“Kami melihat bahwa tidak hanya edukasi vaksinasi, tetapi juga ketersediaan vaksin di fasilitas kesehatan merupakan permasalahan yang perlu ditangani. Kolaborasi ini menghasilkan end-to-end vaksin ekosistem mulai dari R&D, produksi, distribusi, edukasi and vaksinasi yang pertama di Indonesia karya anak bangsa,” pungkas Aditriya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
