CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Etana Berkolaborasi dengan POI Dukung Pencegahan Kanker


Senin, 05 Februari 2024 / 17:00 WIB
Etana Berkolaborasi dengan POI Dukung Pencegahan Kanker
ILUSTRASI. Twibbon Hari Kanker Sedunia 2024.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) terus memberi dukungan terhadap penanganan penyakit kanker. Dukungan yang diberikan perusahaan biofarmasi yang meneliti, memproduksi, dan memasarkan terapi biologis ini tidak hanya melakukan inovasi tetapi juga berkolaborasi dengan berbagai pihak mengedukasi masyarakat dalam pencegahan kanker. 

Terbaru, Etana bekerja sama dengan Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) mendukung kegiatan World Cancer Day 2024. Kegiatan diselenggarakan dalam bentuk edukasi interaktif antara anggota POI  dengan masyarakat untuk menjalani hidup sehat, mencegah kanker, dan aktif mendukung deteksi dini kanker. Selain itu, terdapat pula kegiatan fun move dan pemeriksaan gratis deteksi dini kanker payudara dan serviks.

“Tentunya kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit kanker dan menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat dan pemerintah untuk mengambil tindakan nyata dan berkolaborasi dalam mengatasi tantangan kanker secara global,” Randy Stevian, Business Development Therapeutic Director Etana dalam keterangan resminya dikutip Senin (5/2).

Baca Juga: Pelaku Usaha Dorong Pemanfaatan Produk Tembakau Alternatif Sebagai Harm Reduction

Sementara itu, Ketua POI Cabang Jakarta Raya Ikhwan Rinaldi mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan peringatan kepada masyarakat, institusi kesehatan, dan pemerintah bahwa masih ada gap atau celah dalam penanganan kanker yang harus segera diatasi bersama.

Ia bilang, dengan diketahuinya kanker sejak awal, maka pengobatannya akan menjadi lebih sempurna sehingga tingkat kesembuhannya akan semakin baik, karena dokter dapat memberikan pengobatan sedini mungkin.

“Banyak sekali pasien-pasien yang datang dengan stadium awal itu sembuh sempurna. Jadi, harusnya tidak takut dengan kanker, justru harus memberanikan diri, memeriksakan diri, sehingga ketika diketahui kanker, maka segera mendapatkan pengobatan yang dianjurkan oleh dokter,” imbuhnya.

Lebih lanjut lagi, Ikhwan menyatakan, butuh kerja sama dan sinergi dari berbagai pihak yang terkait dengan penanganan kanker, salah satunya perusahaan farmasi. Menurutnya, peran perusahaan farmasi begitu penting dalam memproduksi obat untuk penanganan kanker di Indonesia.

Etana terus melakukan inovasi dalam penangan kanker. Perusahaan ini juga  menjalin kerja sama strategis dengan BeiGene untuk pemasaran, pengembangan, dan transfer teknologi produk Tislelizumab. BeiGene merupakan perusahaan bioteknologi global yang berfokus pada penelitian ilmiah. 

Baca Juga: Alster Lake Clinic Bakal Segera Hadir di KEK Sanur, Tawarkan Terapi Sel
 
Tislelizumab adalah produk antibodi monoklonal anti-PD-1 yang telah memperoleh beberapa indikasi, termasuk kanker paru-paru sel tidak kecil, karsinoma urotelial lokal yang lanjut atau metastatik (UC), karsinoma hepatoseluler (HCC), karsinoma sel skuamosa esofagus lokal yang lanjut atau metastatik (ESCC), kanker nasofaring rekuren atau metastatik (NPC), dan limfoma Hodgkin klasik (cHL).
  
Berdasarkan data Globocan, pada tahun 2020 terjadi peningkatan kasus kanker baru di Indonesia menjadi 141,1 per 100.000 populasi, dengan kematian akibat kanker mencapai 85,1 kematian per 100.000 populasi.
 
Kanker di Indonesia masih menjadi salah satu penyakit dengan biaya pengobatan terbesar bagi masyarakat Indonesia. Di Indonesia, pasien kanker dapat mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang hampir seluruh biayanya ditanggung oleh BPJS seperti biaya rawat pasien, pembedahan, radioterapi, kemoterapi bahkan pengobatan menggunakan terapi targeting selama produk tersebut tercantum di e-katalog atau Formularium Nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×