kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Epidemiologi: Indonesia harus waspada menjelang libur nataru


Senin, 01 November 2021 / 11:10 WIB
Epidemiologi: Indonesia harus waspada menjelang libur nataru


Reporter: Ramadhan Sultan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 belum usai sampai sekarang, melihat di dunia masih mengalami kenaikan kasus covid-19 yang tinggi per tanggal 29 Oktober 2021 diantaranya nomor urut satu yakni Amerika Serikat sebanyak 1.556, kedua, Rusia sebanyak 1.163, ketiga, Ukraina sebanyak 648, keempat, India sebanyak 552 dan kelima, Romania sebanyak 480.

Walaupun sudah melandai kasus covid-19, Indonesia pun harus tetap waspada menjelang libur natal dan tahun baru guna tetap terjaga penanggulangan covid-19, terhitung dua bulan lagi.

Menanggapi hal tersebut, Epidemiologi Griffith University Australia, Dikcy Budiman menyampaikan menjelang libur natal dan tahun baru, Indonesia harus tetap waspada. Untuk menanggulangi pandemi covid-19 di akhir tahun 2021, harus melakukan dalam bentuk penguatan respon untuk dilakukan testing, tracing dan treatment (3T) ke seluruh masyarakat, terutama di usia lansia.

“Sehingga strategi menanggulangi penyebaran covid-19 tepat nantinya, adapun melakukan testing-nya dengan tes antigen maupun tes Polymerase Chain Reaction (PCR) pada kelompok yang tepat sehingga mengetahui hasil dan bisa diambil tindakan yang lebih cepat,” jelas Dicky kepada Kontan.co.id, Minggu (31/10).

Baca Juga: Catat, faktor ini meningkatkan risiko infeksi Covid-19

Dicky mengatakan, bila masyarakat Indonesia lengah dan kurang waspada yang saat ini pandemi covid-19 belum usai, ini akan menjadi masalah karena bisa akan ada potensi gelombang ke-3 yang bisa mendapatkan beban dalam fasilitas kesehatan (faskes) sehingga akan bisa menambah angka kematian yang signifikan.

“Kita harus serius untuk melakukan mitigasi penanggulangan penyebaran covid-19,” terang dia.

Dia bilang bicara dampak pasti semua masyarakat Indonesia terkena, terutama dalam sektor ekonomi, dimana menjadi harapan kita semua sektor ekonomi bisa puluh kembali dan secepatnya.

Untuk libur Natal dan tahun baru, Dicky menjelaskan, Pemerintah tidak harus menghilangkan liburnya karena hari raya agama, namun, yang perlu dilakukan ialah  memastikan kegiatan ibadah Natal harus diperketat protokol kesehatan (prokes) agar tidak menjadi pemicu penyebaran covid-19 klaster baru.

“Tidak dilakukan dengan massal atau melakukan ibadah di rumah saja tidak di dalam ruangan dengan kerumunan,” pungkas dia.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Selain orang dewasa, anak-anak pun perlu mewaspadai Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×