kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,90   12,59   1.38%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Epidemiolog ingatkan orang tua tak bisa sembarang mengajak anak keluar rumah


Senin, 04 Oktober 2021 / 09:00 WIB
Epidemiolog ingatkan orang tua tak bisa sembarang mengajak anak keluar rumah


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dengan turunnya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat ini, mulai ada kelonggaran bagi anak-anak untuk memasuki tempat umum seperti mall. Merujuk pada instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No 43/2021, anak di bawah 12 tahun boleh masuk mal dengan beberapa syarat.

Kelonggaran lain dengan turunnya level PPKM ialah sudah boleh dibuka pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan beberapa syarat. Meski pelonggaran sudah banyak dilakukan namun kewaspadaan akan risiko anak terpapar Covid-19 tetap harus diutamakan oleh para orang tua.

Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menegaskan, prinsipnya anak-anak dapat keluar rumah saat pandemi ialah hanya untuk keperluan esensial.

Dalam hal ini ialah untuk sekolah. Jika orang tua ingin mengajak anak untuk ke tempat wisata ataupun mall, harus dipastikan tempat tersebut memiliki sirkulasi udara yang baik serta rutin dilakukan desinfeksi ruangan.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, 3 Oktober: Tambah 1.142 kasus baru, tetap pakai masker

"Jadi anak itu jangan sering diajak keluar kalau bukan kebutuhan utama. Kalau misal ke mall dan tempat lain kayak taman kota boleh aja ke tempat yang sifatnya outdoor. Kalau mall untuk makan-makan cari yang ada outdoor," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (3/10).

Dicky juga menyebut, anak dibawah 12 tahun hanya boleh diajak keluar rumah oleh anggota keluarga yang tinggal serumah. Serta yang utama ialah anggota keluarga tersebut harus sudah di vaksinasi. Sedangkan anak di atas 12 tahun juga diwajibkan sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Anak-anak di atas 6 tahun juga harus diajarkan untuk terbiasa menggunakan masker saat akan diajak keluar rumah. Sedangkan untuk di bawah usia 5 tahun Dicky menyebut tak harus mengenakan masker. Oleh karenanya pemilihan jenis masker yang nyaman bagi anak juga perlu diperhatikan.

"Kalau mau keluar misal ke sekolah, ke mall, taman atau supermarket ya langsung aja jangan mampir. Itu buat menghindari risiko adanya paparan. Kalau ke tempat bermain ya anak diawasi. Diajarkan untuk cuci tangan setelah pegang sesuatu. Intinya orang tua harus mengajarkan dan membiasakan," imbuhnya.

Meski sudah ada pelonggaran bagi anak-anak untuk keluar rumah saat pandemi, Dicky tetap menekankan bahwa ada baiknya orang tua tetap membatasi anak saat di luar rumah, kecuali untuk sekolah. "Prinsipnya anak keluar untuk hal esensial yaitu sekolah atau learning," paparnya.

Baca Juga: Tahap ke-84, Indonesia kedatangan 800 ribu dosis vaksin Pfizer

Sementara itu, Rica Kartika Dewi, Ibu Rumah Tangga sekaligus wiraswasta di Kendal Jawa Tengah memilih membatasi membawa si putri yang masih balita untuk keluar rumah.

Bahkan Rica masih berpikir panjang untuk membawa sang buah hati ke mall meskipun sudah ada aturan yang membolehkan.

"Kalau yang sudah aku bolehin itu ke tempat makan itupun harus tempat terbuka. Tempat wisata aku belum benar-benar bolehin. Supermarket pun itu aku ajak ngga lama dan lokasinya di deket rumah," cerita Rica.

Meski si buah hati belum termasuk wajib memakai masker, Rica mulai mengajarkan untuk memakai masker dan hand sanitizer saat berada di luar rumah. Hanya saja Rica mengaku tak memaksakan anak untuk terus memakai masker.

"Misal dia bosan pakai masker biasanya aku izinin lepas tapi aku pastiin lokasinya terbuka dan sedikit orang saja," imbuhnya.

Rica menyebut, pemilihan lokasi untuk mengajak anak ke luar rumah di masa pandemi harus menjadi perhatian orang tua. Di mana faktanya masih ada beberapa orang yang belum sepenuhnya patuh melaksanakan protokol kesehatan.

Senada dengan Rica, Ernawati Ibu Rumah Tangga yang berdomisili di Jakarta Barat memilih untuk tak membawa si buah hati ke mall atau pusat perbelanjaan. Selama pandemi ini si bungsu baru diajak untuk berbelanja di minimarket dekat rumah yang tak memakan waktu lama.

Baca Juga: Pemerintah izinkan PTM terbatas, begini strategi orang tua menjaga anak dari Covid-19

"Kalau si bungsu aku belum berani ajak makan di luar. Jadi paling cuma beli susu saja itupun minimarket dekat rumah. Kalau abangnya belum mulai PTM kebetulan, tapi kita sudah siapin kalau memang nanti mulai," jelasnya.

Erna juga mengajarkan kedua buah hatinya untuk mulai displin melakukan protokol kesehatan seperti 5M. Hanya saja untuk si bungsu yang masih balita, Erna tak memaksakan untuk terus mengenakan masker.

"Kalau keluar pasti si kecil pakai masker cuma ya anak kecil kadang suka bosan terus dilepas sendiri. Makanya saya belum berani makan di luar atau ke mall," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×