kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Epidemiolog harap vaksin booster diprioritaskan bagi lansia


Kamis, 26 Agustus 2021 / 10:05 WIB
Epidemiolog harap vaksin booster diprioritaskan bagi lansia


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus menggencarkan pemberian suntik vaksin Covid-19 kepada seluruh masyarakat. Bahkan sejumlah pihak juga mendapatkan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menjelaskan, pada prinsipnya pemberian vaksin booster ini harus dikelompokkan pada kelompok yang rawan misalnya tenaga kesehatan (nakes) dan lansia apalagi yang memiliki masalah komorbid. 

“Karena kalau dilihat dari vaksin ini juga terbatas sehingga pengelompokan prioritas perlu dilakukan. Berbeda halnya kalau vaksin kita banyak,” kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (25/8). 

Dia menggambarkan, di banyak negara penetapan prioritas untuk vaksin memang selalu menjadi dilema. Misalnya saja ada yang menganggap untuk sektor layanan publik seperti pasar, mall, teller itu penting dan berisiko tinggi terpapar Covid-19. Namun juga di sisi lain lansia juga rentan. 

Baca Juga: Masyarakat diminta tidak pilih–pilih vaksin karena semua jenis vaksin aman digunakan

“Oleh karena itu ketika hal ini terjadi jawabannya adalah perlu adanya pengujian misal kalau diberi ke kelompok layanan publik bagaimana hasilnya, ke lansia bagaimana hasilnya, anak-anak gimana hasilnya,” tambahnya. 

Sehingga yang menjadi skenario penting dalam pemberian vaksin booster adalah pengendalian dari Covid-19 selain dari pada menurunkan penularan namun juga penyelamatan nyawa. 

Dicky pun menilai, seharusnya manfaat vaksin yang berjalan ini adalah untuk menurunkan jumlah kematian di Indonesia akibat Covid-19. Sehingga ia lebih setuju kalau vaksin itu diprioritaskan kepada lansia. “Karena dari seluruh opsi bahwa faktor usia itu menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam memperburuk kondisi akibat Covid-19. Apalagi kalau lansia itu punya komorbid,” sambungnya.

Bahkan ia juga menggambarkan, ketika vaksin booster ini ditargetkan pada golongan lansia diperkirakan bisa menurunkan angka kematian hingga 23% dengan populasi sebesar Indonesia. “Kurang lebihnya bisa menyelamatkan puluhan ribu nyawa atau sekitar 40.000 sampai 50.000 nyawa dalam periode delta varian,” tutupnya. 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: ​Mengenal vaksin Moderna: efek samping, dan efikasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×