Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Vaksin Moderna adalah vaksin yang dikembangkan dengan platform mRNA. Vaksin mRNA adalah jenis vaksin baru untuk melindungi diri dari penyakir menular.
Dirangkum dari laman Center for Disease Control and Prevention (CDC), dalam vaksin tradisional, peneliti memasukkan vaksin yang dilemahkan atau tidak aktif untuk memicu respons kekebalan atau antibodi.
Namun, dalam vaksin berbasis mRNA, pembuat vaksin mengajari sel kita cara membuat protein yang memicu respons imun di dalam tubuh.
Respons imun yang menghasilkan antibodi itulah yang melindungi kita dari infeksi jika virus yang sebenarnya masuk ke tubuh kita. Selain Moderna, vaksin Covid-19 dengan platform mRNA adalah vaksin Pfizer.
Baca Juga: Masyarakat diminta tidak pilih–pilih vaksin karena semua jenis vaksin aman digunakan
Sementara itu, vaksin Moderna di Indonesia diperoleh melalui COVAX facility yang merupakan jalur multilateral. Vaksin Moderna diproduksi oleh Moderna TX., Inc USA dan berasal dari Amerika Serikat.
COVAX Facility adalah suatu kemitraan yang dipimpin bersama-sama oleh Gavi, the Vaccine Alliance, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) dengan UNICEF sebagai mitra pelaksana.
Vaksin Moderna digunakan dengan indikasi pencegahan Covid-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 untuk orang berusia 18 tahun ke atas. Vaksin Moderna telah mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang terbit pada 2 Juli 2021.
Vaksin Moderna diberikan secara injeksi intramuscular, dosis 0,5 mL dengan 2 kali penyuntikan dalam rentang waktu satu bulan atau empat minggu.
Baca Juga: Efek Samping Vaksin Moderna Lebih Berat Dari Vaksin Covid-19 Lain, Ini Kata Kemenkes
Efek samping vaksin Moderna
Dirangkum dari Kompas.com, vaksin Moderna juga menimbukan efek samping pasca-penyuntikkan bagi beberapa orang. Efek samping vaksin Moderna berbeda-beda di setiap orang.
Berikut efek samping vaksin Moderna yang paling sering dirasakan:
- Nyeri
- Kelelahan
- Nyeri di tempat suntikan
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Pusing
Baca Juga: AS tinjau apakah vaksin Moderna terkait dengan risiko peradangan jantung
Efikasi vaksin Moderna
Berdasarkan data hasil uji klinis fase ketiga menunjukkan, efikasi vaksin Covid-19 Moderna mencapai 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun. Sementara, untuk kelompok usia di atas 65 tahun, efikasinya menurun mencapai 86,4 persen.
Selain itu, hasil uji klinis fase ketiga juga menunjukkan vaksin Moderna aman untuk kelompok populasi masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta.
Adapun komorbid yang dimaksud yakni penyakit paru kronis, jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit lever hati, dan HIV.
Selanjutnya: Jika vaksinasi Covid-19 harus bayar, laporkan ke sini!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News