kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,19   -8,30   -0.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Eddie Van Halen meninggal karena kanker tenggorokan, kenali penyebab & pencegahannya


Kamis, 08 Oktober 2020 / 09:12 WIB
Eddie Van Halen meninggal karena kanker tenggorokan, kenali penyebab & pencegahannya
ILUSTRASI. Eddie Van Halen meninggal karena kanker tenggorokan, kenali penyebab & pencegahannya. REUTERS/Lucas Jackson


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Eddie Van Halen, pendiri dan gitaris band Van Halen meninggal dunia pada usia 65 tahun, Selasa (6/10/2020) pagi. Eddie Van Halen meninggal karena penyakit kanker tenggorokan. Bagaimana gejala kanker tenggorokan dan cara mencegahnya?

Eddie Van Halen menderita kanker sejak awal tahun 2000. Awalnya, Eddie Van Halen divonis kanker lidah. Setelah kanker lidah sembuh, Eddie Van Halen menderita kanker  tenggorokan tahun 2011.

Kanker tenggorokan adalah tumor ganas yang berkembang di tenggorokan (faring), kotak suara (laring) atau amandel. Merujuk situs Kementerian Kesehatan, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemkes), mendefisinisikan kanker tenggorokan sebagai tumor ganas yang tumbuh dan berkembang di area tenggorokan. Tumor tersebut berasal dari sel-sel yang menjadi berlipat ganda jumlahnya secara tidak terkendali.

Gejala kanker tenggorokan bisa beragam dan tidak sama pada setiap penderitanya. Beberapa indikasi gejala kanker tenggorokan yakni:

  • Sulit menelan
  • Perubahan suara, misalnya serak atau cara bicara yang tidak jelas
  • Benjolan yang tidak kunjung sembuh
  • Batuk kronis
  • Sakit tenggorokan
  • Telinga yang sakit atau berdengung
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Pembengkakan pada mata, rahang, tenggorokan, atau leher

Baca juga: Ini senjata baru India untuk menghadapi kapal selam China yang semakin banyak

Gejala kanker tenggorokan ini memang cenderung mirip dengan masalah kesehatan lain sehingga sulit terdeteksi. Oleh sebab itu, penting bagi siapa saja yang mengalami gejala-gejala tersebut, apalagi tak kunjung membaik atau bertambah parah, lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter.

Penyebab dan faktor risiko kanker tenggorokan

Kanker tenggorokan terjadi karena sel-sel di tenggokan mengalami mutasi genetik. Mutasi ini menyebabkan sel yang tumbuh tidak terkendali dan terus hidup setelah sel sehat mati. Sel-sel tersebut membentuk tumor di tenggorokan.

Berikut beberapa faktor risiko penyebab kanker tenggorokan

  •     Penggunaan tembakau
  •     Penggunaan alkohol berlebihan
  •     Virus menular seksual (HPV)
  •     Kurang buah dan sayuran
  •     Penyakit Gastroesophageal (GERD)

Baca juga: Indonesia terancam resesi, ini tips ubah kebiasaan konsumtif agar dompet tetap sehat

Cara mencegah kanker tenggorokan

Hingga kini belum ada cara yang terbukti efektif dapat mencegah kanker tenggorokan. Namun, berdasarkan faktor risiko penyebab kanker tenggorokan di atas, pencegahan kanker tenggorokan harus menghindari faktor-faktor tersebut.

Pencegahan kanker tenggorokan antara lain:

  • Stop merokok minum alkohol
  • Perbanyak makan buah dan sayuran
  • Lakukan seks secara sehat dan tidak berganti-ganti pasangan

Selanjutnya: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dapat kabar baik dari Amerika Serikat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×