kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dunia belum sepakat cara percepat vaksinasi, protokol kesehatan tak boleh kendor


Minggu, 09 Mei 2021 / 13:48 WIB
Dunia belum sepakat cara percepat vaksinasi, protokol kesehatan tak boleh kendor
ILUSTRASI. Botol kosong vaksin COVID-19 Oxford/AstraZeneca terlihat di pusat vaksinasi di Antwerpen, Belgia, Kamis (18/3/2021). REUTERS/Yves Herman


Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

Padahal, seperti diberitakan Reuters, AS masih memberlakukan protokol yang termuat dalam defense production act (DPA). Aturan ini mengharuskan produsen berbagai komponen vaksin yang ada di negerinya mengutamakan pasar di dalam negeri. Jadi, pengabaian hak paten bakal sia-sia jika produksi komponen yang dibutuhkan untuk pembuatan vaksin, tetap terbatas.

Selama dunia belum mencapai kata sepakat tentang upaya percepatan vaksinasi, penyuntikan vaksin Covid-19 di negeri ini berjalan normal. Mengutip keterangan yang termuat di situs Satgas Penanganan Covid-19, suntikan pertama vaksinasi yang telah dilakukan per 8 Mei 2021 mencapai 13.284.222. Sedangkan jumlah suntikan kedua vaksinasi mencapai 8.583.854.

Perkembangan program vaksinasi di sini mendapatkan angin segar dari kedatangan 1.389.600 dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca. Tiba pada Jumat (8/5) kemarin, vaksin tersebut diterima Indonesia melalui kerangka Covax facility. Dalam keterangan yang dipublikasikan di situs resminya, Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan, pasokan terbaru itu menjadikan total vaksin Covid-19 yang sudah diterima Indonesia mencapai 6.410.500 dosis.

Total vaksin Covid-19 yang sudah diterima Indonesia mencapai 75.910.500 dosin. Selain vaksin AstraZeneca, Indonesia juga sudah menerima 68.500.000 dosis vaksin Sinovac dan 1.000.000 dosis vaksin Sinopharm.

Baca Juga: Sejumlah perusahaan ini menyambut positif program vaksin gotong royong

Kabar lain dari program vaksinasi di dalam negeri adalah segera meluncurnya skema vaksinasi gotong royong. Skema ini disebut bisa mempercepat program vaksinasi karena pembiayaan vaksin dan penyelenggaraannya menjadi tanggungan pebisnis.

Koordinator Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi, Arya Sinulingga, yang dikutip kontan.co.id, menyatakan, skema ini akan dimulai 17 Mei mendatang. Sudah ada 17.832 perusahaan dengan 8,6 juta sasaran penerima vaksin yang mendaftar untuk mengikuti skema gotong royong, demkian keterangan Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Umum Kadin, yang dikutip kontan.co.id.

Tentu, vaksinasi bukan satu-satunya yang harus dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona sekaligus mengakhiri pandemi. Kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan juga penting.

Tindakan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, serta menjaga jarak telah terbukti ampuh mengurangi kemungkinan infeksi virus corona. Menjauh dari kerumunan dan mengurangi mobilitas juga protokol yang wajib diikuti. Terutama, menjelang perayaan lebaran.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Waspada! Gelombang Covid-19 yang eksplosif mengancam India dan dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×