Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Diet ketogenik atau diet keto belakangan ini sangat populer. Pola makan yang memperbanyak konsumsi lemak dan mengurangi karbohidrat ini dianggap efektif untuk menurunkan berat badan.
Dalam menjalani diet keto, tubuh akan mengandalkan lemak sebagai sumber energinya karena tubuh kekurangan gula. Menurut dokter spesialis gizi Dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK, diet keto sebetulnya hanya menyusutkan kadar air dalam tubuh, sehingga berat badan ikut menyusut.
"Air dalam tubuh kita itu fungsinya mengikat karbohidrat. Tetapi, ketika tidak ada asupan karbohidrat, maka air akan dilepaskan karena tidak mengikat apa-apa," kata konsultan gizi dari MRCCC Siloam Hospital Semanggi ini.
Efek lain dari kurangnya asupan karbohidrat adalah menurunnya fungsi otak. Akibatnya daya tangkap orang yang sedang menjalani diet minim karbohidrat akan membuat otak jadi lambat berpikir.
"Otak bisa jadi lemot, karbohidrat itu kan nutrisi untuk otak, ketika karbohidrat dikurangi, artinya mengurangi asupan nutrisi ke otak," imbuh Samuel.
Untuk fungsi tubuh yang optimal, Samuel menyarankan agar kita tetap mengonsumsi karbohidrat minimal 120 gram per hari. Jenis karbohidrat yang disarankan adalah karbohidrat kompleks, misalnya nasi merah, ubi, dan kentang yang dikonsumsi bersama kulitnya. (Iwan Supriyatna)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News