kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di tempat ini, mobilitas penduduk pada Oktober menyamai masa sebelum pandemi


Minggu, 29 November 2020 / 13:27 WIB
Di tempat ini, mobilitas penduduk pada Oktober menyamai masa sebelum pandemi


Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mobilitas penduduk di tempat belanja kebutuhan sehari-hari selama bulan Oktober sudah kembali seperti masa sebelum pandemi. Kesimpulan itu muncul jika kita mencermati laporan bertajuk Perubahan Mobilitas Penduduk Bulanan Dibandingkan Posisi Sebelum WFH yang termuat dalam Berita Resmi Statistik terbitan 16 November 2020.

Dalam laporan yang disusun Badan Pusat Statistik (BPS) itu, indeks perubahan mobilitas penduduk di tempat belanja kebutuhan sehari-hari sebesar 0,3%. Indeks yang positif berarti terjadi peningkatan mobilitas dibandingkan baseline days. Jadi, mobilitas pendudk di tempat belanja kebutuhan sehari-hari selama Oktober bahkan lebih ramai dari masa sebelum pandemi.

Catatan saja, laporan tersebut merangkum data dari Google Mobility Index. Indeks yang disusun Google ini menunjukkan persentase perubahan jumlah atau lama kunjungan seseorang ke beberapa tempat dalam suatu hari dibandingkan dengan hari-hari yang menjadi periode pengukuran, atau baseline days. 

Baca Juga: Studi baru, orang dengan golongan darah O punya risiko lebih rendah tertular corona 

Nah, periode yang digunakan Google sebagai baseline days dalam menghitung Google Mobility Index adalah 3 Januari sampai 6 Februari 2020. Itu adalah periode di mana banyak negara belum melaporkan kasus virus corona. 

Google menggunakan fitur location yang ada di sistim operasi Android untuk mengumpulkan data tentang mobilitas penduduk sedunia di enam kategori tempat. Selain tempat belanja kebutuhan sehari-hari, ada tempat perdagangan dan rekreasi, taman, tempat transit, tempat kerja dan perumahan.

Sesuai dengan kebijakan pembatasan sosial, di antara keenam tempat tersebut, hanya perumahan yang mengalami peningkatan mobilitas dibandingkan baseline days. Sementara kelima tempat lainnya mengalami perubahan penurunan daripada baseline days.

Baca Juga: Wiku Adisasmito pastikan persiapan vaksin untuk penanganan Covid-19 berjalan baik

Namun perubahan mobilitas di tempat belanja kebutuhan sehari-hari, tempat perdagangan, retail dan rekreasi serta taman dibandingkan baseline days semakin menipis selama bulan terakhir. Persentase perubahan untuk ketiga kategori tempat tersebut berada di bawah 20%.

Jika melihat ke data yang lebih rinci, perubahan mobilitas dalam basis harian, tampak bahwa mobilitas penduduk selama masa libur panjang akhir Oktober sudah menyerupai pola di masa sebelum pandemi. Merujuk ke data Google Mobile Index, BPS menyimpulkan perubahan aktivitas di perdagangan retail dan rekreasi memperlihatkan kondisi yang membaik sepanjang Oktober, tetapi masih di bawah kondisi normal.

Lalu berdasarkan data mobilitas di taman, BPS menyebut terjadi lonjakan jumlah kunjungan di masa libur panjang. Aktivitas di taman meingkat hingga 10% pada 28 Oktober, saat perayaan Sumpah Pemuda, yang juga merupakan hari pertama dari masa libur panjang di akhir Oktober.

Berdasarkan mobilitas di tempat belanja kebutuhan sehari-hari, BPS menyebut minat masyarakat untuk berbelanja sudah pulih seperti kondisi normal. Bahkan, di masa libur panjang akhir Oktober, aktivitas di tempat belanja kebutuhan sehari-hari melebihi kondisi normal.

Peningkatan mobilitas penduduk di tempat transit meski masih jauh dari kondisi normal, tetapi juga memperlihatkan peningkatan selama libur panjang akhir Oktober. Yang dimaksud tempat transit di sini adalah bandara, terminal bis dan stasiun kereta.

Jika menggunakan kacamata ekonomi saja, peningkatan mobilitas masyarakat bisa berarti positif. Itu menandakan roda kegiatan ekonomi bergerak kembali.

Baca Juga: Mau mengundang Armand Maulana dan Band Gigi? Protokol kesehatan wajib dipenuhi

Namun pola mobilitas penduduk selama masa libur panjang akhir Oktober yang mendekati masa sebelum pandemi juga bisa berarti negatif. Kesan itu muncul jika kita melihat ke peningkatan kasus baru Covid 19 di hari-hari, setelah libur panjang. "Dari data yang kami peroleh, terdapat peningkatan kasus positif paska liburan panjang tersebut," ujar Wiku Adisasmito, jurubicara Satgas Penanganan Covid 19, dalam keterangan pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (26/11). Selama pandemi, masa libur panjang berlangsung tak cuma selama perayaan Idul Fitri, Idul Adha dan hari kemerdekaan. Ada juga masa libur panjang di akhir Oktober 2020.

Itu sebabnya, Wiku pun menyatakan pemerintah masih mempertimbangkan pemberlakuan libur panjang di akhir tahun. Satgas juga meminta masyarakat untuk belajar dari apa yang terjadi selama masa libur panjang sebelumnya.

Baca Juga: Cegah penularan Covid-19, begini upaya testing Kemnaker

Jadi? Tidak perlu terburu cepat-cepat menyusun rencana liburan di akhir tahun. Jangan lupa, peredaran virus corona belum usai. Dan mengingat vaksin belum tersedia, maka cara paling jitu untuk menekan penyebaran virus corona di masa kini adalah menerapkan protokol kesehatan, yang lazım disebut 3M.

Masing-masing protokol itu adalah menjaga jarak dan menjauhi kerumunan, menggunakan masker serta mencuci tangan dengan sabun.  

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Tetap ikuti protokol kesehatan saat bekerja dari kantor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×