kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di masa pandemi, pemerintah dan swasta perlu sinergi untuk cegah stunting


Selasa, 29 Desember 2020 / 08:50 WIB
Di masa pandemi, pemerintah dan swasta perlu sinergi untuk cegah stunting


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Hal ini untuk menghindari adanya generasi pandemi sebagaimana terjadi pada saat krisis ekonomi 1997/1998 di mana terjadi peningkatan angka malnutrisi.

Dokter Spesialis Anak Dina Muktiarti menerangkan kebutuhan gizi anak di masa pandemi harus tetap tercukupi dengan baik agar mencapai kondisi optimal yang diharapkan.

"Pemenuhan gizi anak berupa makanan pokok yang bervariasi, lauk pauk yang mengandung protein tinggi, sayuran, dan buah harus diperhatikan oleh orang tua," katanya dalam Webinar terkait Optimalisasi Tanggap Covid-19 dengan Metode Edukasi Daring Bagi Guru di PAUD Provinsi Banten, beberapa waktu lalu.

Adapun pihak swasta telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung program pemerintah untuk percepatan perbaikan gizi dalam jangka pendek dan panjang. Di masa pandemi, produsen produk bernutrisi bagi ibu dan anak tetap berkomitmen untuk terus memastikan ketersediaan produknya.

Hal ini dilakukan untuk memastikan agar kebutuhan gizi ibu dan anak tercukupi terutama di masa pandemi , agar daya tahan tubuh pun dapat tetap terjaga dengan baik

Rivanda Idiyanto, Ketua Asosiasi Perusahaan Produk Bernutrisi untuk Ibu dan Anak (APPNIA), menilai kolaborasi swasta dan pemerintah sangat positif dan perlu terus diperkuat di masa depan. Rivanda menekankan bahwa anak-anak sangat memerlukan dukungan nutrisi untuk mendukung tumbuh kembang mereka.

Baca Juga: Sangat penting untuk bayi, ini kandungan yang terdapat dalam ASI

"Kolaborasi pemerintah-swasta perlu diperkuat sebagaimana kita amati sepanjang masa pandemi ini. APPNIA siap bekerjasama mendukung program pemerintah dalam pemenuhan gizi seimbang dan akses terhadap produk bernutrisi, tentunya dengan tetap mematuhi regulasi yang berlaku. Komunikasi dan kerja sama di antara keduanya akan sangat baik untuk mendukung percepatan perbaikan gizi demi generasi masa depan yang lebih sehat," ujar Rivanda dalam keterangannya, Selasa (29/12).

Sementara itu, Ketua Pergizi Pangan, Hardiansyah, menyampaikan bahwa jangankan dalam kondisi pandemi, dalam kondisi normal pun target penurunan stunting menjadi 14 persen dirasakan sangatlah berat, sehingga memerlukan ekstra kerja keras.

"Pentingnya kolaborasi berbagai pihak dan memperkuat kualitas program yang ada dengan kreativitas dan inovasi berbasis budaya sesuai potensi masing-masing daerah. Hal ini akan mendorong terjadinya percepatan target penurunan stunting di Indonesia,” ungkap Hardiansyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×