Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam momentum Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61, Dexa Medica mencatatkan pencapaian penting dengan meraih Penghargaan Karya Anak Bangsa dari Kementerian Kesehatan RI sebagai Industri Farmasi dengan Uji Klinis Obat Bahan Alam Terbanyak di Indonesia.
Direktur Utama PT Dexa Medica V. Hery Sutanto, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan pengakuan atas komitmen panjang industri nasional dalam mengembangkan obat berbasis kekayaan alam Indonesia sekaligus mengantarkan Dexa meraih penghargaan yang mempertegas peran Dexa dalam meningkatkan ketersediaan obat terjangkau bagi masyarakat.
“Penghargaan ini bukan hanya pengakuan atas kerja keras kami, tetapi bukti bahwa inovasi karya anak bangsa dapat memenuhi standar ilmiah global dan memberi manfaat nyata bagi kesehatan masyarakat,” kata Hery dalam keterangannya, Jumat (12/12).
Business Development and Scientific Affairs Director Dexa Medica, Raymond Tjandrawinata menyampaikan bahwa uji klinis bukan proses ilmiah semata, melainkan tanggung jawab moral untuk memastikan keamanan dan efektivitas terapi bagi jutaan pasien.
Baca Juga: Skrining Dini Kanker Payudara Selamatkan Nyawa Perempuan Indonesia
"Komitmen Dexa Group dalam menjalankan uji klinis menunjukkan bahwa inovasi kesehatan karya anak bangsa bukan hanya mampu bersaing, tetapi mampu memimpin transformasi kesehatan nasional menuju kemandirian obat dan Indonesia Emas 2045," kata Raymond.
Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono menekankan pentingnya menyiapkan generasi Indonesia memasuki usia produktif pada 2045. “Kita memiliki dua dekade untuk memastikan mereka tumbuh menjadi generasi yang sehat, kuat, cerdas, dan berdaya saing global,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa hilirisasi industri kesehatan menjadi strategi penting agar Indonesia tidak hanya menjadi pengguna, melainkan juga produsen obat, vaksin, dan alat kesehatan.
Dante turut menyoroti capaian sektor kesehatan nasional, seperti Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah menjangkau lebih dari 62 juta penduduk, deteksi 750.000 kasus TBC baru, serta pembangunan 22 dari 66 rumah sakit modern yang tengah dipercepat.
Menurutnya, transformasi sistem kesehatan yang kini berlangsung membawa Indonesia menuju model yang proaktif, preventif, dan berbasis teknologi, di mana inovasi dari industri seperti Dexa Group memainkan peran strategis.
Penelitian Obat Modern Alami Integratif (OMAI) Dexa Group didukung teknologi mutakhir seperti Tandem Chemistry Expression Bioassay System yang dilakukan oleh para saintis di Dexa Laboratories Biomolecular Sciences (DLBS), serta menjalankan uji praklinis dan uji klinis di banyak kota di Indonesia.
Baca Juga: Indonesia Siap Majukan Kesehatan Global Melalui Kepemimpinan di DCVMN
Raymond kembali menegaskan pentingnya disiplin ilmiah dalam seluruh proses. “Setiap temuan OMAI harus melewati standar ilmiah tertinggi karena keamanan dan efektivitas tidak boleh dinegosiasikan,” tegasnya.
Filosofi ini menjadi landasan mengapa OMAI Dexa Group diterima dalam pedoman klinis nasional. Hasil penelitian tersebut kini terlihat nyata pada produk-produk fitofarmaka seperti DLBS1033 (DISOLF) yang masuk Pedoman Stroke PERDOSNI 2025, terbukti membantu perbaikan fungsi neurologis pada pasien stroke iskemik dengan efek samping minimal.
Produk Inlacin juga mendapat rekomendasi kuat dalam tata laksana PCOS resistensi insulin serta membantu mengontrol glikemik pada prediabetes dan diabetes tipe 2. Inovasi OMAI lainnya, termasuk agen gastroprotektor triple-action dan hepatoprotektor baru, mengukuhkan posisi Dexa sebagai kekuatan ilmiah dalam pengembangan terapi modern berbahan alam.
Selanjutnya: BNI Hentikan Layanan Phone Banking Mulai 15 Desember 2025
Menarik Dibaca: Skor Akhir Indonesia U-22 vs Myanmar SEA Games 2025? Cek Prediksi sampai Line up
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













