kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dampak lain virus corona dapat sebabkan gigi tanggal?


Jumat, 27 November 2020 / 17:34 WIB
Dampak lain virus corona dapat sebabkan gigi tanggal?


Sumber: New York Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Orang lain di grup Facebook telah memposting tentang gigi yang tanggal tanpa pendarahan. Seorang wanita kehilangan gigi saat makan es krim. Sedangkan Eileen Luciano dari Edison, New Jersey, gigi geraham atas tanggal pada awal November saat dia membersihkan gigi dengan benang.

“Itu adalah hal terakhir yang saya pikir akan terjadi, bahwa gigi saya akan tanggal,” kata Luciano.

Gigi tanggal tanpa darah adalah hal yang tidak biasa, kata Li, dan memberikan petunjuk bahwa mungkin ada sesuatu yang terjadi dengan pembuluh darah di gusi.

Virus corona baru mendatangkan malapetaka dengan mengikat protein ACE2, yang ada di mana-mana di tubuh manusia. Tidak hanya ditemukan di paru-paru, tetapi juga pada sel saraf dan endotel. Oleh karena itu, kata Li, ada kemungkinan virus tersebut telah merusak pembuluh darah yang menjaga gigi tetap hidup pada survivor Covid-19. Itu juga mungkin bisa menjelaskan mengapa mereka yang kehilangan gigi tidak merasakan sakit.

Mungkin juga respons imun yang meluas, yang dikenal sebagai badai sitokin, dapat bermanifestasi di dalam mulut.

Baca Juga: Begini cara merawat pasien Covid-19 di rumah

"Jika reaksi penular jarak jauh Covid ada di mulut, itu adalah mekanisme pertahanan melawan virus," kata Dr. Michael Scherer, seorang prostodontis di Sonora, California. 

Kondisi kesehatan inflamasi lainnya, seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes, katanya, juga berkorelasi dengan penyakit gusi pada pasien yang sama.

“Penyakit gusi sangat sensitif terhadap reaksi hiper-inflamasi, dan Covid jangka panjang pasti termasuk dalam kategori itu,” kata Scherer.

Dokter gigi memang belum banyak mencatatkan kasus seperti ini, dan beberapa dokter gigi menolak klaim individu tersebut. Tetapi dokter Li mengatakan, kejutan Covid-19 mengharuskan profesinya mewaspadai konsekuensi tak terduga dari penyakit tersebut.

"Pasien mungkin membawa temuan baru. Dan dokter serta dokter gigi perlu bekerja sama untuk memahami efek terapi jangka panjang," katanya.

Selanjutnya: Begini cara merawat pasien Covid-19 di rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×