kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,78   7,44   0.82%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Covid-19 masih ganas, kurangi konsumsi minuman dan makanan penurun daya tahan tubuh


Sabtu, 12 September 2020 / 06:00 WIB
Covid-19 masih ganas, kurangi konsumsi minuman dan makanan penurun daya tahan tubuh
ILUSTRASI. Bir termasuk salah satu daftar minuman dan makanan penurun daya tahan tubuh. REUTERS/Kham


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Garam adalah makanan penurun daya tahan tubuh. Konsumsi garam (natrium) secara berlebih dapat memicu masalah kesehatan seperti retensi cairan dan tekanan darah tinggi. 

Melansir Health, sebuah studi dari University Hospital of Bonn yang dilakukan pada manusia dan tikus menyimpulkan bahwa terlalu banyak garam dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh. Para peneliti menemukan bahwa ketika ginjal mengeluarkan kelebihan natrium, efek domino terjadi yang mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi bakteri.

Meskipun Covid-19 adalah penyakit akibat infeksi virus, namun dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder. Di Indonesia sendiri, batas konsumsi natrium yang disarankan oleh Kemenkes, yakni 2.000 miligram natrium atau 5 gram garam (1 sendok teh) per orang per hari.

Baca juga: Katalog promo Tupperware September 2020 beli alat bikin kue bonus wadah serba guna

4. Alkohol

Alkohol juga termasuk makanan penurun daya tahan tubuh. Konsumsi alkohol yang berlebihan, bahkan dalam jangka pendek, dapat mengubah sistem kekebalan tubuh seseorang.

Dalam sebuah karya ilmiah yang diterbitkan jurnal Alcohol Research, para peneliti mencatat bahwa ada hubungan yang telah lama diamati antara asupan alkohol yang berlebihan dan respons kekebalan yang lemah. Efeknya termasuk peningkatan kerentanan terhadap pneumonia, dan kemungkinan yang lebih besar untuk mengembangkan sindrom stres pernapasan akut (ARDS), faktor yang berpotensi memengaruhi hasil Covid-19.

Hasil lain yang diamati melibatkan peningkatan risiko sepsis, insiden komplikasi pasca operasi yang lebih tinggi, penyembuhan luka yang buruk, dan pemulihan infeksi yang lebih lambat dan kurang lengkap.

5. Kopi dan teh

Jika dikonsumsi dengan bijak, kopi dan teh dapat melindungi kesehatan, karena tingkat antioksidannya yang tinggi terkait dengan antiradang. Namun, jika dikonsumsi terlalu banyak, kafein dalam kopi dan teh dapat mengganggu tidur. Pada gilirannya, hal itu dapat meningkatkan risiko peradangan serta menurunkan daya tahan tubuh.

Saat Anda menikmati kopi dan teh, pastikan untuk mengasupnya setidaknya enam jam sebelum tidur untuk mencegah gangguan tidur.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×