Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Gelombang baru serangan virus corona penyebab Covid-19 tengah menghantam sejumlah negara di Asia dan Eropa serta Amerika. Kasus Covid-19 meningkat pesat di negara tersebut. Simak cara paling efektif untuk melindungi tubuh dari infeksi virus corona penyebab Covid-19.
Tercatat, lonjakan kasus Covid-19 kembali terjadi di India, Filipina, Papua Nugini, dan sejumlah negara di Eropa, serta Amerika Serikat. Masyarakat Indonesia dihimbau memperketat pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Selain itu, untuk mencegah Covid-19, masyarakat harus meningkatkan upaya pencegahan. Penelitian baru menunjukkan, menjadi aktif secara fisik dapat mengurangi risiko rawat inap pasien Covid-19.
Kalau pun harus dirawat, risiko untuk masuk ke unit perawatan intensif atau ICU menjadi lebih rendah. Selain itu, risiko kematian pada pasien Covid-19 juga berkurang apabila rajin berolahraga. "Penelitian ini merupakan seruan untuk menyadarkan pentingnya gaya hidup sehat, terutama aktivitas fisik."
Demikian diungkapkan penulis studi Dr. Robert Sallis dari Kaiser Permanente Fontana Medical Center, California, Amerika Serikat. Dalam pernyataan resminya, Sallis menekankan, hasil penelitian benar-benar menunjukkan betapa pentingnya aktivitas fisik selama masa pandemi, dan di masa yang akan datang. "Orang yang rutin berolahraga memiliki peluang terbaik untuk mengalahkan Covid-19. Sementara orang yang tidak aktif jauh lebih buruk," kata dia.
Baca juga: Virus corona bermutasi, konsumsi sayuran ini untuk meningkatkan daya tahan tubuh
Dalam penelitian ini, Sallis bersama rekannya menganalisis data lebih dari 48.000 pasien dewasa di Kaiser Permanente Southern California. Usia rata-rata pasien adalah 47 tahun, dan diagnosis positif Covid-19 antara Januari hingga Oktober 2020.
Peneliti juga menilai tingkat aktivitas fisik pasien sebanyak dua kali yakni Maret 2018 dan Maret 2020. Dari data pasien ditemukan, lebih dari 6 persen secara konsisten aktif bergerak, 14 persen konsisten tidak aktif bergerak, dan sisanya aktif bergerak tapi tidak konsisten.
Para peneliti menemukan, hampir 9 persen pasien yang aktif bergerak secara konsisten dirawat di rumah sakit. Lebih dari 2 persen di antaranya dirawat di ICU dan 1,6 persen meninggal. Sedangkan pasien yang secara konsisten tidak aktif memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk dirawat di rumah sakit.
Mereka juga 1,7 kali lebih mungkin untuk dirawat di ICU dan hampir 2,5 kali lebih mungkin untuk meninggal, dibandingkan mereka yang secara konsisten aktif bergerak.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine ini, tidak aktif bergerak secara konsisten berkaitan dengan risiko kematian tertinggi akibat Covid-19. Faktor lainnya adalah berusia lebih dari 60 tahun atau memiliki riwayat transplantasi organ.
Hasil temuan lainnya adalah pasien yang aktif bergerak tapi tidak konsisten memiliki risiko lebih rendah terkait tingkat keparahan akibat Covid-19. Temuan ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik dalam jumlah berapa pun dapat bermanfaat.
"Ada hubungan yang kuat antara tidak aktif bergerak dengan keparahan akibat Covid-19," kata rekan penulis studi, Deborah Rohm Young.
"Walaupun kami memasukkan variabel seperti obesitas dan merokok dalam analisis, tidak aktif bergerak sangat terkait dengan tingkat keparahan Covid-19," ujar dia.
Sallis merekomendasikan paling tidak berjalan kaki selama 30 menit sehari, lima hari seminggu dengan kecepatan sedang.
Berjalan kaki dengan kecepatan sedang membuat seseorang lelah untuk bernyanyi, tetapi masih bisa berbicara. Walau sederhana, tapi bila dilakukan rutin, aktivitas fisik ini dapat memberi efek perlindungan yang luar biasa terhadap Covid-19.
“Saya tetap percaya, olahraga adalah obat yang harus diminum setiap orang, terutama di era Covid-19 ini,” sebut Sallis.
Itulah cara paling efektif mencegah Covid-19. Tetap patuhi protokol kesehatan karena virus corona bisa ada di mana saja.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara "Paling Mudah" untuk Lindungi Diri dari Covid-19"
Penulis : Maria Adeline Tiara Putri
Editor : Glori K. Wadrianto
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: 18 April 2021, Pulau Jawa kembali bebas dari zona merah corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News