kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,03   -19,46   -2.11%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Covid-19 Delta Plus sudah terjadi di Indonesia, ini gejala yang harus diwaspadai


Kamis, 29 Juli 2021 / 13:00 WIB
Covid-19 Delta Plus sudah terjadi di Indonesia, ini gejala yang harus diwaspadai
ILUSTRASI. Covid-19 Delta Plus sudah terjadi di Indonesia, ini gejala yang harus diwaspadai


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Varian yang memiliki kode AY.1 ini diberi nama Delta Plus karena masih memiliki hubungan kekerabatan dengan virus corona varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India. Selain nama yang tak jauh berbeda, karakteristik varian Delta Plus juga secara umum masih sama daengan varian Delta.

Namun terdapat satu perbedaan signifikan yang membedakan keduanya. Melansir National Geographic, 3 Juli 2021, virus corona varian Delta Plus berbeda dari Delta karena adanya mutasi ekstra yang disebut K417N, dan terletak di protein spike (seperti paku), yang menutupi permukaan virus SARS-CoV-2.

Mutasi serupa juga ditemukan pada varian: Beta (pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan), Gamma (pertama kali diidentifikasi di Brasil), dan pada beberapa sampel Alpha (pertama kali diidentifikasi di Inggris).

Mutasi K417N

Mengenai varian Delta Plus, posisi mutasi K417N berada dalam wilayah protein spike yang berinteraksi dengan protein reseptor ACE2 dan memungkinkan virus menginfeksi sel, termasuk sel yang ada di paru-paru, jantung, ginjal, dan usus. Ketika protein spike bertemu reseptor ACE2, protein itu berubah dari keadaan "tertutup" menjadi "terbuka", untuk mengikat reseptor dan menginfeksi sel.

Berdasarkan studi pada varian Beta, yang memiliki mutasi serupa, K417N dapat membantu protein spike mencapai keadaan "terbuka" sepenuhnya, yang kemungkinan meningkatkan kemampuannya untuk menginfeksi. Peningkatan pengikatan reseptor ACE2 dan keadaan yang lebih terbuka adalah ciri-ciri varian yang sangat menular dan resisten antibodi.

Resisten terhadap antibodi

Studi juga menunjukkan bahwa mutasi K417 membantu varian Beta melewati antibodi, sehingga varian Delta Plus kemungkinan juga dapat menghindari vaksin dan antibodi lebih baik daripada varian Delta. Kepala Unit Virus dan Kekebalan di Institut Pasteur di Perancis, Olivier Schwartz, menduga, varian Delta Plus lebih tahan terhadap antibodi penetralisir virus.

“Dalam garis keturunan varian Delta, keberadaan mutasi K417N yang terdeteksi dalam beberapa kasus merupakan indikator kuat bahwa varian tersebut dapat berevolusi menjadi lebih tahan terhadap antibodi penetralisir,” kata Schwartz.

Gejala Covid-19 varian Delta Plus

Gejala Covid-19 varian Delta Plus tidak jauh berbeda dengan gejala infeksi varian Delta, maupun strain asli dari virus corona. Akan tetapi, varian Delta diketahui membuat gejala-gejala infeksi menjadi lebih parah dan lebih sulit ditangani oleh tim medis.

Itulah gejala Covid-19 akibat varian Delta Plus. Tetap patuhi protokol kesehatan dan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 untuk mencegah infeksi virus corona.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Corona Varian Delta Plus Terdeteksi di Indonesia, Simak Gejalanya",


Penulis : Jawahir Gustav Rizal
Editor : Rizal Setyo Nugroho

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: WHO beberkan perbedaan virus corona varian delta dengan delta plus

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×