Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Waspadai ciri-ciri orang yang menderita diabetes melitus dari kulit kaki. Cek juga kadar gula darah normal berdasarkan usia.
Memahami ciri-ciri orang yang menderita diabetes melitus penting. Pasalnya, semakin banyak orang yang menderita diabetes melitus.
Ciri-ciri menderita diabetes melitus perlu dikenali sejak dini. Dengan demikian, saat kadar gula darah di atas normal, Anda bisa langsung menurunkannya.
Ciri-ciri orang yang menderita diabetes melitus bisa dilihat dari perubahan fisik di tubuh. Salah satu ciri-ciri menderita diabetes melitus adalah adanya masalah kulit.
Dilansir dari Kompas.com, siapa saja bisa mengalami masalah kulit, namun penderita diabetes memiliki risiko yang jauh lebih besar. Ketika diabetes mempengaruhi kulit, itu bisa menjadi tanda bahwa kadar gula (glukosa) darah Anda terlalu tinggi.
Hal ini karena penyakit diabetes dapat memengaruhi pembuluh darah kecil yang menyuplai darah ke kulit.
Baca Juga: Tanda Kolesterol Naik Di Kuku, Mata, Kaki, Cek Obat Tradisional Menurunkan Kolesterol
Bagaimana diabetes bisa mempengaruhi kulit?
Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, kulit merupakan organ terbesar dari tubuh.
Selain itu, di dalam kulit juga terdapat saraf dan pembuluh darah yang dapat membuat kita bisa merasakan sentuhan, suhu, rasa sakit, dan tekanan.
Ketika diabetes mempengaruhi kulit, itu merupakan tanda bahwa kadar gula darah Anda terlalu tinggi dari waktu ke waktu.
Selain itu, kadar gula darah yang tinggi juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga penderita diabetes rentan terhadap infeksi.
Beberapa perubahan kulit dapat muncul bahkan sebelum Anda didiagnosis menderita diabetes. Ini termasuk dermopati diabetik, necrobiosis lipoidica diabeticorum, lepuh diabetik, dan lainnya.
Lantas, seperti apa ciri-ciri menderita diabetes melitus dari kondisi kulit?
1. Bercak kuning, kemerahan, atau coklat pada kulit
Ciri-ciri menderita diabetes dari kondisi kulit yang pertama adalah adanya bercak kuning, kemerahan atau coklet pada kulit. Dilansir dari Akademi Dermatologi Amerika (AAD), kulit yang memiliki bercak kuning, coklat, atau kemerahan menjadi salah satu tanda jika Anda bisa saja menderita diabetes. Kondisi ini juga sering disebut sebagai nekrobiosis lipoidika.
Kondisi kulit ini sering dimulai dengan munculnya benjolan padat kecil yang terlihat seperti jerawat. Seiring dengan perkembangannya, benjolan tersebut akan berubah menjadi bercak kulit yang bengkak dan keras. Bercak itu bisa berwarna kuning, kemerahan, atau coklat.
Beberapa ciri-ciri kulit pada penderita diabetes melitus:
- Kulit di sekitarnya tampak seperti porselen mengkilap
- Pembuluh darah lebih terlihat
- Kulit terasa gatal dan nyeri
2. Area kulit lebih gelap dan terasa seperti beludru
Ciri-ciri menderita diabetes dari kondisi kulit yang kedua adalah munculnya kulit lebih gelap dan terasa seperti beludru di area tertentu. Bercak gelap (atau pita) kulit beludru di bagian belakang leher, ketiak, selangkangan, atau di tempat lain bisa manandakan bahwa Anda memiliki terlalu banyak insulin dalam darah.
Hal ini juga sering menjadi tanda pradiabetes yang dikenal dengan kondisi kulit acanthosis nigricans. Acanthosis Nigricans (AN) sering menyebabkan kulit lebih gelap di lipatan leher dan merupakan tanda awal seseorang menderita diabetes.
3. Kulit keras dan menebal
Ciri-ciri menderita diabetes dari kondisi kulit yang ketiga adalah terjadinya penebalan kulit dan terasa lebih keras. Tanda kulit keras dan menebal biasanya akan terlihat dan berkembang di sekitar jari tangan, kaki, atau keduanya. Istilah medis untuk kondisi ini adalah sklerosis digital.
Di tangan, biasanya kulit akan menjadi kencang dan seperti lilin di punggung tangan Anda. Selain itu, jari-jari bisa menjadi kaku dan sulit digerakkan.
Apabila diabetes tidak terkontrol dengan baik selama bertahun-tahun, rasanya seperti ada kerikil di ujung jari.
Kulit yang tampak keras, tebal, dan bengkak bisa menyebar, muncul di lengan bawah dan lengan atas. Itu juga dapat berkembang di punggung atas, bahu, dan leher. Terkadang, penebalan kulit menyebar ke wajah, bahu, dan dada.
Dalam kasus yang jarang terjadi, kulit di atas lutut, pergelangan kaki, atau siku juga menebal, sehingga sulit untuk meluruskan kaki, mengarahkan kaki, atau menekuk lengan. Kulit yang menebal akan memiliki tekstur seperti kulit jeruk.
Masalah kulit ini biasanya berkembang pada orang yang mengalami komplikasi akibat diabetes atau diabetes yang sulit diobati.
4. Lepuh
Ciri-ciri menderita diabetes dari kondisi kulit yang keempat adalah kulit lepuh. Lepuh merupakan salah satu tanda yang mungkin jarang terjadi, namun penderita diabetes dapat mendapatkan lepuh secara tiba-tiba muncul di kulit mereka.
Lepuh cenderung terbentuk di tangan, kaki, tungkai, atau lengan bawah dan terlihat seperti lepuh yang muncul setelah luka bakar serius.
Berbeda dengan lepuh yang berkembang setelah luka bakar, lepuh ini tidak menyakitkan. Istilah medis untuk kondisi ini adalah bulosis diabetricorum atau disebut dengan bula diabetes.
5. Infeksi kulit
Ciri-ciri menderita diabetes dari kondisi kulit yang kelima adalah infeksi kulit. Jika Anda memiliki infeksi kulit, Anda bisa memperhatikan beberapa hal berikut:
- Panas, kulit bengkak yang menyakitkan
- Ruam gatal dan terkadang lepuh kecil, kulit bersisik kering, atau cairan putih yang terlihat seperti keju cottage
- Infeksi kulit dapat terjadi di area mana pun di tubuh, termasuk di antara jari kaki, di sekitar satu atau lebih kuku, dan di kulit kepala.
6. Luka terbuka
Ciri-ciri menderita diabetes dari kondisi kulit yang keenam adalah luka terbuka. Orang yang memiliki gula darah (glukosa) yang tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan sirkulasi yang buruk dan kerusakan saraf.
Anda mungkin telah mengembangkan ini jika menderita diabetes yang tidak terkontrol untuk waktu yang lama.
Sirkulasi yang buruk dan kerusakan saraf dapat mempersulit tubuh untuk menyembuhkan luka, terutama di bagian kaki. Luka terbuka ini juga disebut sebagai ulkus diabetik.
Jika menderita diabetes, Anda harus memeriksa kaki setiap hari untuk melihat luka terbuka Anda.
7. Bintik tulang kering
Ciri-ciri menderita diabetes dari kondisi kulit yang ketujuh adalah bintik tulang kering. Kondisi kulit ini menyebabkan bintik-bintik (terkadang garis-garis) yang menciptakan depresi yang hampir tidak terlihat pada kulit. Ini umum terjadi pada orang yang menderita diabetes.
Istilah medisnya adalah dermopati diabetik dan biasanya terbentuk di tulang kering. Dalam kasus yang jarang terjadi, Anda akan melihatnya di lengan, paha, badan, atau area tubuh lainnya.
Bintik-bintik tersebut seringkali berwarna coklat dan tidak menimbulkan gejala. Untuk alasan ini, banyak orang salah mengira mereka sebagai bintik-bintik penuaan.
Tidak seperti bintik usia, bintik dan garis ini biasanya mulai memudar setelah 18 hingga 24 bulan. Dermopati diabetik juga dapat menetap di kulit tanpa batas waktu.
8. Kulit kering dan gatal
Ciri-ciri menderita diabetes dari kondisi kulit yang kedelapan adalah kulit kering dan terasa gatal.
Jika Anda menderita diabetes, Anda cenderung memiliki kulit kering karena disebabkan oleh gula darah tinggi (glukosa). Jika Anda memiliki infeksi kulit atau sirkulasi yang buruk, hal ini juga dapat menyebabkan kulit kering dan gatal.
9. Kutil
Ciri-ciri menderita diabetes dari kondisi kulit yang kesembilan adalah tumbuh kutil. Meskipun tidak berbahaya, memiliki banyak kutil mungkin merupakan tanda bahwa Anda memiliki terlalu banyak insulin dalam darah atau diabetes tipe 2.
Pertumbuhan ini paling sering terjadi pada kelopak mata, leher, ketiak, dan selangkangan.
Kadar gula darah normal berdasarkan usia
Menjaga kadar gula darah tetap normal adalah kunci pengobatan dan pengelolaan diabetes secara efektif sekaligus menjadi langkah utama dalam mencegah diabetes. Maka itu, mengetahui informasi tabel kadar gula darah normal penting bagi masyarakat sebagai upaya menghindari risiko diabetes di kemudian hari.
Baca Juga: Bisa Turunkan Gula Darah Tinggi, 8 Herbal Alami Ini Pas Buat Penderita Diabetes
Berikut kadar gula darah normal berdasarkan usia dilansir dari website resmi Siloam Hospital
Usia | Kadar Gula Darah Normal | Kadar Gula Darah Puasa | Kadar Gula Darah Setelah Makan dan Sebelum Tidur |
< 6 tahun | 100-200 mg/dL | ± 100 mg/dL | ± 200 mg/dL |
6-12 tahun | 70-150 mg/dL | ± 70 mg/dL | ± 150 mg/dL |
>12 tahun | < 100mg/dL | 70-130 mg/dL | < 180 mg/dL (setelah makan) 100-140 mg/dL (sebelum tidur) |
Kadar gula darah berdasarkan usia tersebut dapat bervariasi bagi setiap orang tergantung aktivitas fisik, jenis makanan, efek samping obat, dan lainnya. Bagi anak akan cenderung lebih tinggi dan mudah berubah karena perubahan hormon tertentu.
Perubahan kadar gula darah memang dapat terjadi seiring waktu, biasanya dipicu oleh sejumlah faktor tertentu. Penyebab umum kadar gula darah naik antara lain dehidrasi, hormon, stres, penyakit tertentu, dan suhu ekstrem. Sementara penyebab kadar gula darah turun biasanya dikarenakan oleh pola makan tidak teratur (contoh: melewatkan waktu makan), serta adanya efek samping obat dan insulin.
Jika tidak dikontrol, kadar gula darah yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Gula darah tinggi akan menimbulkan keluhan pada tubuh seperti gangguan penglihatan, infeksi gigi dan gusi, masalah pencernaan, sering buang air kecil, hingga kerusakan saraf dan infeksi kronis pada kaki. Begitu juga jika gula darah terlalu rendah, seseorang dapat mengalami gangguan irama jantung, sulit berkonsentrasi, tubuh gemetar, hilang keseimbangan, lemah, lesu, dan mudah lapar.
Itulah ciri-ciri orang yang menderita diabetes melitus dan kadar gula darah normal berdasarkan usia. Segera hubungi dokter jika merasakan ciri-ciri diabetes melitus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News