Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Orangtua perlu tahu ciri-ciri keterlambatan bicara atau speech delay dan juga cara mengatasinya agar buah hati bisa belajar dengan baik.
Tahap pertumbuhan anak terutama pada kemampuan berbicara perlu diperhatikan oleh orangtua. Perlu diingat jika setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda sehingga tidak bisa dibandingkan satu dengan yang lainnya.
Namun Anda perlu waspada jika pada usia tertentu buah hati menunjukkan tanda-tanda keterlambatan berbicara.
Bersumber dari Instagram Direktorat PAUD Kemendikbud Ristek, speech delay jika dibiarkan bisa menjadi gangguan serius yang mempengaruhi kecerdasan dan perilaku anak di masa depan.
Berikut ini informasi tentang tanda keterlambatan bicara anak serta cara langkah awal mengatasinya.
Baca Juga: Ini pengertian, jenis, serta skala yang digunakan termometer suhu
Tanda-tanda keterlambatan bicara pada anak
Agar bisa terdeteksi lebih dini, orangtua perlu tahu tanda-tanda speech delay. Berikut ini tanda keterlambatan bicara yang biasa terjadi pada anak-anak:
1. Tidak mengoceh saat memasuki usia 15 bulan.
2. Anak tidak dapat mengucapkan kata yang jelas saat berusia 2 tahun.
3. Tidak mampu mengucapkan kalimat pendek ketika berusia 3 tahun.
4. Kesulitan mengikuti petunjuk.
5. Artikulasi atau pengucapan tidak jelas.
6. Sulit menyatukan kata-kata dalam sebuah kalimat.
Langkah awal mengatasi speech delay
Jika buah hati menunjukkan tanda-tanda mengalami keterlambatan bicara, berikut ini langkah awal untuk mengatasinya
- Memperhatikan gerak-gerik anak
Perhatikan dengan seksama gerak-gerik buah hati kemudian meresponnya sesuai dengan gerakan si kecil. Dengan cara tersebut anak bisa terlatih untuk menyampaikan apa yang mereka inginkan.
Contohnya seperti berkata "dadah" saat anak memberikan lambaian tangan. Atau merespon dengan kalimat singkat saat buah hati menunjuk pada suatu benda.
- Sering mengajak bicara
Si kecil mungkin belum bisa dengan lancar merespon dengan kata-kata, namun orangtua tetap bisa mengajak buah hati berbicara dan bercerita.
Anda bisa membacakan buku bacaan dongeng kesukaan anak atau menceritakan pengalaman sehari-hari.
- Merespon dengan baik saat anak berbicara
Berikan respon yang menyenangkan dan antusias saat si kecil berbicara kata-kata apapun. Jika ejaan kata yang dia ucapkan kurang tepat, Anda tidak perlu langsung mengoreksinya.
Biarkan anak mengucapkan apapun yang dia inginkan dan berikan respon positif untuk meningkatkan motivasinya.
Baca Juga: Hati-hati terjebak toxic relationship, ini ciri-ciri pasangan yang manipulatif
- Membatasi penggunaan gadget
Anak-anak usia prasekolah hanya direkomendasikan menggunakan gadget maksimal 2 jam dalam sehari.
Hal ini dikarenakan mereka sedang dalam masa belajar terutama berbicara. Kemampuan berbicara membutuhkan interaksi dua arah.
Sedangkan komunikasi dengan gadget hanya bersifat satu arah saja. Anak hanya dapat merespon dengan mendengarkan tanpa ada interaksi timbal balik.
- Menggunakan kosa kata yang benar
Banyak orangtua atau keluarga yang menggunakan kosa kata yang tidak benar seperti kata-kata cadel saat berbicara dengan anak kecil.
Jika Anda atau keluarga masih menggunakan cara ini, segera hentikan. Gunakan kosa kata yang baik dan benar untuk menstimulasi kemampuan berbicara anak.
Saat buah hati mengucapkan kata-kata yang kurang tepat seperti "Aku mau num tutu", orang tua bisa segera mengulangi kalimat dengan "Ooh, adik mau minum susu".
- Berkonsultasi dengan dokter
Cara terakhir untuk mengatasi keterlambatan bicara anak adalah dengan berkonsultasi pada dokter.
Dokter biasanya akan melakukan beberapa tes untuk mengetahui masalah dasar yang dialami anak seperti tes mendengarkan hingga terapi berbicara.
Selanjutnya: Inilah cara efektif belajar mandiri di rumah untuk pelajar, yuk dicoba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News