Sumber: Bloomberg | Editor: Sandy Baskoro
*Jantung
Cedera janting kadang-kadang menyebabkan detak jantung tidak teratur, gagal jantung, dan jantung terhenti, dapat terjadi akibat dari ketegangan berlebihan, radang otot jantung dan arteri koroner, bekuan darah, dan penyakit multi-organ yang luar biasa.
Infeksi, demam dan peradangan pada orang-orang dengan penyumbatan pembuluh jantung dapat menyebabkan plak lemak mereka pecah, menghalangi atau menghentikan aliran darah pada organ dan jaringan.
Baca Juga: Waduh, anak usia 11 tahun terpapar corona dari klaster pabrik rokok Tulungagung
*Tungkai
Penghalang pada pembuluh darah besar dapat menyebabkan aliran yang tidak cukup, atau iskemia akut, pada anggota tubuh. Komplikasi vaskular yang parah bisa mematikan. Setidaknya satu kasus yang dilaporkan menghasilkan amputasi tungkai bagian bawah.
*Hati
Disfungsi hati dapat terjadi akibat langsung dari infeksi virus corona, atau lebih mungkin karena peradangan sistemik yang dimediasi imun tubuh, dan penyumbatan sirkulasi yang memotong aliran darah ke organ.
*Paru-paru
Virus corona menargetkan sel-sel epitel yang melapisi dan melindungi saluran pernapasan serta dinding kantung udara kecil yang menyerupai anggur, atau alveoli, tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Baca Juga: Pengamat: Tanpa tes terstandar dan bukti ilmiah, penerapan new normal masih berisiko
Kerusakan alveoli dan peradangan di paru-paru dapat menyebabkan pneumonia, ditandai dengan nyeri dada dan sesak napas. Dalam kasus yang parah, kekurangan oksigen dapat memicu sindrom gangguan pernapasan akut, yang menyebabkan kegagalan multi-sistem organ.
*Ginjal
Cedera ginjal akut dapat terjadi akibat pembekuan darah dan gangguan pasokan darah, atau sebagai akibat langsung dari infeksi.
*Hidung dan lidah
Walaupun virus corona dapat menyebabkan bersin dan pilek khas flu biasa, itu juga dapat mengganggu sistem penciuman, menyebabkan hilangnya indera penciuman penuh atau parsial yang dikenal sebagai anosmia. Rasa juga dapat terdistorsi dalam kondisi yang dikenal sebagai dysguesia.
Baca Juga: Kebijakan new normal diperlukan agar ekonomi bisa bergerak
*Kulit
Ruam mirip sarang lebah, bintik-bintik merah kecil dan perubahan warna keunguan pada kaki dan perut adalah bagian kategori kompleks dari apa yang disebut paraviral dermatoses yang mungkin dihasilkan dari respons kekebalan tubuh terhadap virus atau dari kerusakan pembuluh darah superfisial yang jinak di bawah kulit.
*Jari-jari kaki
Ruam ungu yang menyerupai cacar air, campak atau bengkak akibat kedinginan mungkin muncul di kaki, terutama pada anak-anak dan orang muda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News