Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
“Selain itu begitu banyak interaksi sosial yang tidak bisa dilakukan. Sebanyak 43 % masyarakat mengungkapkan yang berbeda dari Ramadan tahun ini. Dibanding tahun lalu, kesempatan bertemu teman atau keluarga untuk berbuka puasa bersama tentu jauh berkurang.”
Tradisi Ramadan lainnya yang menurun adalah sahur on the road dan ngabuburit bersama teman dan keluarga di luar rumah. Riset SurveySensum menunjukkan, setidaknya ada 43 % masyarakat yang mengurangi interaksi sosial khas Ramadan tersebut.
Ini belum termasuk 25 % masyarakat yang semakin jarang menyiapkan hidangan spesial Ramadan dan 25 % lain yang membatalkan rencana memperbaiki atau mengecat rumah.
Menurut Rajiv, dari sini terlihat bahwa kebanyakan masyarakat tidak berencana mengundang teman atau keluarga ke rumah seperti Ramadan sebelumnya. Ramadan Di Rumah, Masyarakat Rogoh Kocek Pulsa Lebih Dalam
Dengan begitu banyaknya waktu yang dihabiskan di rumah, kegiatan dalam rumah yang dilakukan masyarakat selama bulan Ramadan tahun ini lebih bervariasi. Setidaknya 67 % masyarakat lebih sering menonton televisi, dan 55 % masyarakat lebih sering menonton video YouTube serta berselancar di media sosial. Bermain gim video pun dilakukan oleh 1 dari 3 masyarakat di Indonesia.
“Karena aktivitas di dunia digital meningkat, pengeluaran masyarakat untuk kategori digital pun naik. Pengeluaran 23 % masyarakat untuk pulsa internet di ponsel lebih besar dibanding Ramadan tahun lalu. Begitu pula pengeluaran untuk berlangganan internet di rumah bagi 18 % konsumen kami,” tutur Rajiv.
Baca Juga: Makan satu alpukat setiap hari ampuh lawan kolesterol jahat
Paket berlangganan produk digital pun turut mengalami kenaikan. Sekitar 11 % konsumen mengeluarkan uang lebih banyak untuk berlangganan aplikasi edukasi elektronik dan 9 % konsumen untuk berlangganan aplikasi streaming film. Ini belum termasuk 8 % konsumen yang membeli paket token dalam aplikasi gim online.