Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengumuman adanya dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona membuat sebagian orang menyerbu supermarket dan mini market. Hand sanitizer dan masker adalah dua barang yang nyaris ludes di banyak tempat dan membuat harganya melambung.
Para ahli menganjurkan untuk melakukan sejumlah hal pencegahan penyebaran virus, termasuk salah satunya dengan rajin mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan produk seperti hand sanitizer.
Baca Juga: Tak perlu khawatir, pemerintah tanggung biaya pelayanan kesehatan akibat virus corona
Nah, di antara keduanya, mana sebetulnya yang lebih efektif mencegah penyebaran virus corona?
“Virus corona, dari apa yang kita ketahui, mirip dengan (epidemi sebelumnya) SARS dan MERS, jadi seharusnya tidak sesulit mikroorganisme untuk dibunuh. Sabun dan air, dan pembersih tangan berbahan dasar alkohol, dapat membunuhnya," kata direktur medis unit patogen khusus di Boston Medical Center, Dr. Nahid Bhadelia, kepada The Post.
Namun terkait mana yang lebih efektif, Bhadelia dan beberapa pakar lainnya percaya bahwa membersihkan tangan secara umum merupakan pilihan yang lebih baik.
Cuci tangan juga dianggap lebih efektif untuk menghilangkan kotoran yang membandel dan membunuh patogen tertentu. Selain itu, cuci tangan dengan sabun juga dinilai bisa membantu kita menangkal lebih dari virus corona. "Ini juga akan melindungi kita dari penyakit menular lainnya, seperti flu dan penyakit diare," kata Bhadelia.
Sabun apa pun bisa digunakan. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), tidak ada bukti ilmu yang cukup yang menyarankan bahwa sabun antibakteri yang dijual bebas lebih efektif untuk mencegah penyakit daripada sabun biasa.
Baca Juga: Gara-gara corona, penjual jamu keluhkan harga bahan baku meroket
Tetapi jika kamu tidak bisa menemukan tempat cuci tangan atau berada dalam perjalanan, hand sanitizer dan tisu juga bisa menjadi alat yang efektif untuk membunuh kuman penyebab penyakit. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), produk-produk yang dibuat dengan setidaknya 60% alkohol cenderung menjadi yang paling efektif.