Sumber: Healthline | Editor: S.S. Kurniawan
Menurut sebuah studi 2018, mungkin ada pendukung genetik yang terlibat. Gen mungkin berperan dalam metabolisme kafein dan bagaimana pengaruhnya terhadap gula darah.
Dalam studi ini, orang yang memetabolisme kafein lebih lambat menunjukkan kadar gula darah yang lebih tinggi dibanding mereka yang memetabolisme kafein lebih cepat.
Tentu saja, ada lebih banyak kopi selain kafein. Hal-hal lain ini mungkin yang bertanggungjawab atas efek perlindungan yang terlihat dalam studi tahun 2014.
Minum kopi berkafein dalam jangka waktu yang lama juga bisa mengubah efeknya pada glukosa dan sensitivitas insulin. Toleransi dari konsumsi jangka panjang mungkin yang menyebabkan efek perlindungan.
Sebuah studi yang lebih baru dari 2018 menunjukkan, efek jangka panjang dari kopi dan kafein dapat dikaitkan dengan penurunan risiko pradiabetes dan diabetes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News