kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Cara Menangani Gejala KIPI yang Muncul setelah Vaksin Covid-19 pada Anak 6-11 Tahun


Kamis, 23 Desember 2021 / 14:04 WIB
Cara Menangani Gejala KIPI yang Muncul setelah Vaksin Covid-19 pada Anak 6-11 Tahun
ILUSTRASI. Cara menangani gejala KIPI yang muncul setelah anak melakukan vaksinasi Covid-19. KONTAN/Fransiskus Simbolon.


Penulis: Tiyas Septiana

Sesuai dengan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 13 kondisi di mana anak tidak diperbolehkan mendapatkan vaksin Covid-19. Kondisi-kondisi tersebut, dirangkum dari situs resmi IDAI: 

1. Defisiensi imun primer. Penyakit autoimun tidak terkontrol. 

2. Anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi. 

3. Demam 37,50 derajat Celcius atau lebih.

4. Penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital belum terkendali.

5. Diabetes melitus belum terkendali, insufisiensi adrenal seperti HAK (Hiperplasia Adrenal Kongenital), penyakit Addison. 

6. Gangguan perdarahan seperti hemofilia.

7. Pasien transplantasi hati dan ginjal.

8. Reaksi alergi berat seperti sesak napas, urtikaria general.

9. Reaksi anafilaksis karena komponen vaksin pada pemberian vaksinasi sebelumnya. 

Baca Juga: 7 Tips Menenangkan Anak yang Tidak Mau Divaksin Covid-19 Karena Takut Disuntik

10. Penyakit Sindrom Guillain-Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis

11. Sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat.

12. Sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan.

13. Dalam 1 minggu terakhir anak dirawat di rumah sakit, atau mengalami kegawatan seperti sesak napas, kejang, tidak sadar, berdebar-debar, perdarahan, hipertensi, tremor hebat.

IDAI merekomendasikan, imunisasi untuk anak dengan kanker dalam fase pemeliharaan, defisiensi imun primer, penyakit kronis atau autoimun yang terkontrol dapat mengikuti panduan imunisasi umum dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter penanggung jawab pasien sebelumnya. 

Bila kondisi sudah baik dan sembuh, anak bisa mendapatkan vaksin sesuai dengan rekomendasi dokter yang merawatnya.

Sebelum dan sesudah vaksin, anak-anak tetap wajib menerapkan protokol kesehatan dengan ketat seperti memakai masker, menjaga jarak, tidak berkerumunan, dan tidak bepergian jika tidak penting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×