kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.907   -1,00   -0,01%
  • IDX 6.678   43,69   0,66%
  • KOMPAS100 965   8,50   0,89%
  • LQ45 752   7,35   0,99%
  • ISSI 212   1,44   0,68%
  • IDX30 391   3,68   0,95%
  • IDXHIDIV20 471   3,90   0,84%
  • IDX80 109   1,08   0,99%
  • IDXV30 115   0,98   0,86%
  • IDXQ30 128   1,11   0,87%

Cara bedakan diare karena bakteri & rotavirus


Selasa, 03 Mei 2016 / 14:05 WIB
Cara bedakan diare karena bakteri & rotavirus


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Infeksi virus rotavirus merupakan penyebab bayi mengalami diare berat dan juga muntah. Virus yang merusak usus kecil ini juga sangat menular.

Secara global, rotavirus adalah penyebab utama diare pada anak berusia kurang dari dua tahun. Diare masih jadi penyebab kematian utama setelah pneumonia pada bayi berusia kurang dari dua tahun di Indonesia.

Gejala utama bayi yang terinfeksi rotavirus antara lain diare cair dan terus-menerus, muntah, demam, dan nyeri pada bagian perut. Gejala-gejala tersebut dimulai 1-2 hari setelah penularan dan biasanya berlangsung 3-8 hari. Pada kasus yang berat, bayi bisa mengalami dehidrasi.

"Salah satu cara membedakan diare karena bakteri dan rotavirus adalah bokong anak menjadi kemerahan dan juga tinjanya berbau asam," kata Badriul Hegar, dokter spesialis anak (konsultan). Pemeriksaan tinja diperlukan untuk memastikan diagnosisnya.

Infeksi rotavirus bisa sembuh dengan sendirinya, umumnya dalam periode 7 hari. "Yang penting cukupi cairan agar tidak dehidrasi. Rotavirus tidak memerlukan antibiotik," katanya.

Bila bayi muntah, gantilah cairan yang hilang, tetapi berikan sedikit-sedikit. "Tetap berikan bayi ASI atau makanan karena nutrisi diperlukan untuk memperbaiki epitel usus yang rusak oleh virus," ujar Hegar.

(Lusia Kus Anna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler

[X]
×